bakabar.com, BARABAI – Mandrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Hulu Sungai Tengah (HST) nyaris terbakar lagi, Kamis (20/2) sekitar pukul 04.00.
Beruntung, api tidak menyentuh ruangan kelas. Api hanya menghanguskan dinding dua kantin, yang persis di belakang ruang kelas.
Posisinya dekat dengan permukiman warga. Di sisi lain gorden bekas terbakar terlihat masih menempel di ruang guru.
Api pertama yang ditemukan kali ini, persis dekat dengan titik api yang pernah menghanguskan 9 ruang sekolah, pada awal Februari ini.
Bahkan kantin itu menyatu dengan rumah salah satu guru sekolah, Darwis.
Darwis tak menyangka kalau bau gosong yang terciumnya sebelumnya itu berasal dari dinding kantin rumahnya.
Setelah keluar dari rumah, Darwis melihat api menyala di dinding kantin. Sontak ia memanggil penjaga malam atau wakar yang bertugas, Yunus.
“Saya dini hari itu kan memasak, mencium bau seperti ada yang terbakar. Tak menyangka kalau itu dinding yang terbakar,” kata Darwis, Kamis sore.
Api tak sempat membesar karena berhasil dipadamkan oleh keduanya.
Yunus sendiri, saat itu mengaku sedang terjaga pada salah satu ruang di sekolah.
Dia telah berkeliling untuk mengecek keadaan sekolah sekitar pukul 00.00, dilanjutkan pukul 02.00 dan kemudian pukul 03.00.
Setelah beehasil memadamkan api yang membakar dinding tadi, perhatian Yunus terfokus pada bias cahaya yang terpantul pada kaca jendela ruang guru.
“Saya melihat ada cahaya di belakang kelas. Ternyata api sudah membakar dinding. Apinya lebih besar dari sebelumnya,” kata Darwis.
Keduanya berusaha memadamkan api dan memanggil BPK yang tergabung dalam Balakar Murakata melalui frekuensi radio, orari.
Beruntung api bisa dikuasi sehingga tak membesar maupun merambat ke bangunan lain. Hanya saja bagian dinding kantin itu hangus terbakar bagian depannya hingga merembet ke atas.
Tidak ada korban maupun kerugian dalam kejadian itu. “Sementara ini kami tak kehilangan apapun,” kata Humas MAN 1 HST, Hidayatullah.
Sementara itu, dua alumni MAN 1 HST, Edy dan Ucok yang menginap di ruang pramuka, usai menyusun acara tahunan mendapati orang tak dikenal keluar dari area sekolah sekitar pukul 04.15.
Bahkan orang itu sempat memasuki ruang pramuka yang sedang diisi para alumni untuk menyusun agenda tahunan.
“Waktu itu masih banyak pemadam, saya berpapasan dengan orang yang memakai topi hitam, jaket biru malam dan memakai sepatu serta membawa laptop,” kata Edy.
Saat berpapasan dengan Edy, orang tadi langsung menyerahkan laptop ke tangan Edy.
“Nih amankan barang buhan kam (Ini amankan barang kalian, red),” kata Edy menirukan ucapan orang tersebut.
Sayangnya Edy tak sempat menegenali wajahnya. Tapi sang rekan, Ucok rupanya berhasil mengenali ciri-ciri sosok misterius itu hingga berhasil menciduknya di sebuah warung makan di Jalan Antasari, Barabai, sekitar pukul 06.00
“Dari jauh terlihat dia berjalan. Saya dengan tiga orang menyisir jalan dan ketemu orang itu sedang duduk di warung makan family. Kami bawa dia,” ujar Ucok.
Kejadian itu pun dilaporkan pihak sekolah ke Polres HST. “Dari yang saya dengar, saat Polisi menanyai orang itu, dia mengaku dari Palangkaraya mau ke Banjarmasin. Dia juga mengaku pernah dipenjara selama 10 bulan akibat dituduh membakar rumah orang,” kata Ucok.
Atas kejadian ini, kuat dugaan ada unsur kesengajaan oleh orang tak bertanggung jawab.
Sebab pada 3 tirik terbakarnya bagian sekolah tersebut ditemukan bahan mudah terbakar seperti plastik berupa gayung berwarna merah muda, sepasang sepatu dan karpet.
Diduga bahan-bahan itu merupakan media untuk membakar 2 bangunan kantin di MAN 1 HST.
Kejadian itu persis dengan kejadian di dua sekolah dasar. Yakni SDN 1 dan 2 Barabai Timur yang letaknya berseberangan.
Seperti yang diberitakan bakabar.com sebelumnya, usai kebakaran yang menghanguskan 9 ruang sekolah MAN 1 HST pada Senin (3/2) tengah malam, dua penjaga sekolah dasar dikagetkan dengan penemuan yang diduga percobaan pembakaran bangunan sekolah itu pada dini harinya.
Dari kedua sekolah itu juga ditemukan media bakar berbahan plastik. Seperti di SDN 2, penjaga sekolah menemukan sapu berbahan plastik yang meleleh pada pada pintu musala. Sapu itu menyebabkan pintu itu gosong bekas terbakar.
Beruntung daun pintu terbuat dari bahan kayu yang bagus. Sehingga tak mudah terbakar.
Begitu pula pada SDN 1 Barabai Timur. Bahkan di sekolah ini ditemukan dua titik percobaan pembakaran yakni, di pintu kantin dan musala yang gordennya meleleh akibat terbakar.
Baca Juga: Rawan, Warga Takisung Dijajal Wawasan Tanggap Bencana
Baca Juga: Terkait Sengketa Lahan PT BPP, KKB Bantu Cari Solusi
Reporter: HN LazuardiEditor: Ahmad Zainal Muttaqin