Tahun Baru 2023

Malam Tahun Baru, Jakarta Dibayangi Potensi Hujan

Awan mendung sepertinya bakal menggelayuti langit Jakarta di momen perayaan Tahun Baru 2023, Sabtu (31/12).

Featured-Image
Warga Jakarta dibayangi potensi hujan saat perayaan malam Tahun Baru 2023. Foto: Media Indonesia

bakabar.com, JAKARTA - Awan mendung bakal menggelayuti langit Jakarta di momen perayaan malam Tahun Baru 2023, Sabtu (31/12).

Hujan ringan, sesuai prediksi BMKG, sedari pagi bakal mengguyur wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat, hingga Jakarta Timur. Tak jauh berbeda, hujan dengan intensitas sedang juga diperkirakan bakal mengguyur Jakarta Utara hingga Kepulauan Seribu.

Menginjak siang hari, potensi hujan sepertinya belum akan beranjak dari langit Jakarta. BMKG memprediksi hujan ringan mengguyur wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, hingga Jakarta Timur. Sementara kawasan Jakarta Utara hingga Kepulauan Seribu diprediksi cerah berawan.

"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat atau petir di sebagian wilayah Jaksel dan Jaktim pada siang dan sore hari," demikian bunyi peringatan dini BMKG.

Memasuki malam hari, potensi hujan ringan masih membayangi warga Jakarta. BMKG memprakirakan hujan ringan mengguyur wilayah Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.

Kondisi demikian diprakirakan bakal bertahan hingga dini hari. Khususnya di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu. Sementara, suhu rerata hari ini berada di rentang 22-27 derajat celsius. Tingkat kelembapan 85-100 persen.

Ancaman Banjir Rob

Banjir Jakarta Selatan, Ketinggian Air di Kebayoran Lama Mencapai 1 Meter
Kawasan permukiman warga Kampung Duku Rukun Tetangga (RT) 06 RW 02, Kebayoran Lama Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dilanda banjir dengan ketinggian mencapai satu meter, Minggu (7/11). Foto: Antara
BMKG meminta warga Jakarta Utara mewaspadai potensi banjir rob selama momen pergantian tahun 2023.

“Mengantisipasi terjadinya banjir rob masih di pesisir Jakarta utara hingga 10 Januari 2023 nanti,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers antisipasi dan updating perkembangan cuaca ekstrem, Jumat (30/12).

BMKG pun mengimbau para kepala daerah masing-masing terus memonitor perkembangan cuaca baik secara udara, darat, ataupun laut.

“Kami mohon, beberapa pihak terus memonitor perkembangan cuaca baik di udara, darat, dan laut,” tambahnya.

Selanjutnya, masyarakat diminta untuk mengenali titik lokasi rawan demi mengantisipasi risiko tersebut. BMKG tengah memberlakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC). "Semoga TMC dapat mengurangi intensitas potensi bencana," jelasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner