bakabar.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai makan siang Jokowi beserta tiga capres untuk meredam isu yang menyerang keluarga Jokowi.
Dari serangan isu dinasti politik, nepotisme, hingga tudingan kisruh Mahkamah Keluarga yang dilekatkan pada Mahkamah Konstitusi (MK).
"Jadi makan siang itu ya sekadar presiden melakukan upaya pemadam kebakaran, karena mengalihkan isu terperas energi isu itu lebih mendowngrade ke keluarga presiden dan Gibran," kata Pangi kepada bakabar.com, Selasa (31/10).
Baca Juga: Jokowi Bakal Jamu Anies, Ganjar dan Prabowo Makan Siang di Istana
"Betapa kehormatan, harga diri, martabat presiden revolusi di media sosial mendowngrade presiden itu tak main-main," sambung dia.
Pangi menerangkan makan siang tiga capres dengan Jokowi hanya sekadar pengalihan isu agar keluarga Jokowi tak menjadi sasaran amukan masyarakat.
Baca Juga: Jokowi Makan Bersama 3 Capres, PDIP: Bentuk Netralitas Presiden
Terlebih Jokowi seolah seperti negarawan yang tak ikut cawe-cawe dalam gelaran Pilpres 2024.
"Jadi ini hanya untuk mengalihkan, presiden ini punya strategi piawai dan mahir. Beliau ngerti cara mengelola emosi publik sehingga diharapkan sentimen publik bahwa presiden akan netral hanya dengan makan siang. Tunggu dulu, hati-hati jangan terkecoh itu hanya gimmick politik kok," jelasnya.
"Kalau tidak ada tekanan dinasti politik, tidak ada tekanan abuse of power, mahkamah keluarga, nepotisme, betapa presiden hari ini dilakukan downgrade martabat harga diri pada distrust yang cukup tinggi, belum tentu akan ada makan siang yang bertiga ini," lanjut dia.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Janji Beri Makan Gratis Ibu Hamil dan Anak-anak
Untuk itu ia menilai bahwa makan siang tiga capres tak sekadar bermakna akan meneduhkan iklim politik, melainkan strategi Jokowi meredam isu yang menyerang dirinya dan Gibran yang kini menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.
"Ini kan cara untuk meneduhkan laut yang bergelombang, makanya makan siang itu salah satu cara strategi taktik dan jangan terkecoh itu ada etape kedua," pungkasnya.