bakabar.com, JAKARTA - Konflik di Pulau Rempang, Kepulauan Riau masih belum tuntas. Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tak mau kasus ini dibesar-besarkan.
Hal itu disampaikan Luhut di sela momentum perayaan ulang tahunnya, Kamis (28/9 tadi. Ia ingin polemik di Rempang terselesaikan dengan baik.
"Sekarang tim yang ada di lapangan sudah menangani dengan baik. Tidak perlu kita membesar-besarkan," katanya.
Meski begitu, Luhut mengakui sebelumnya ada yang tak pas dalam penerapan relokasi warga terdampak Rempang Eco City.
"Kan bisa saja awalnya kita buat salah atau kurang. Saya kira sekarang penanganannya sudah terarah dengan baik," ungkapnya.
Di samping itu, dia juga membantah temuan Ombudsman RI terkait klaim anak-anak Rempang yang dipaksa tanda tangan form persetujuan relokasi.
"Ya pemerintah tidak sampai sebegitunya," terangnya.
Lebih jauh, dia menegaskan kisruh yang terjadi tidak berdampak pada keberlanjutan proyek Rempang Eco City.
Tapi dengan syarat. Pemerintah harus dapat memposisikan aturan secara baik, tidak ada yang boleh menang sendiri.
"Ya saya tidak berandai-andai (investasi Xinyi Group batal), tapi apa yang saya lihat sekarang semestinya tidak ada masalah," tutupnya.
Adapun pesan Jusuf Kalla dalam testimoninya di HUT Luhut ke-76 adalah meminta Luhut untuk ikut andil dalam menuntaskan kisruh di Rempang.
Pasalnya, bagi JK semua pejabat pemerintah takut dalam mengambil kebijakan, tetapi tidak dengan Luhut.
"Jadi kalau tidak ada Luhut bagaimana jalannya? Menhub juga pak Luhut sekarang ini. Jadi kemacetan Luhut yang atur, kemudian polusi, coba bayangkan, semua diurus beliau, termasuk Rempang itu pak. Tolonglah diurus," jelas JK.