bakabar.com, MARABAHAN - Untuk kali kedua berturut-turut, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) menjuarai Lomba Inovasi Daerah Barito Kuala (Batola) kategori Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Dalam edisi 2023, inovasi yang mengharumkan nama DPMD adalah fasilitasi seleksi penerimaan perangkat desa melalui Computer Assisted Test (CAT) milik Irfan Rahmadi.
Itu merupakan gelar juara utama berturut-turut yang diraih DPMD Batola. Sebelumnya mereka berjaya melalui Riska Larasati lewat penerapan transaksi non tunai dalam APBDes.
Penganugerahan pemenang diserahkan Penjabat Bupati yang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Zulkipli Yadi Noor, Kamis (5/10) di Aula Selidah Marabahan.
"Latar belakang aplikasi tersebut adalah Program Desa Cerdas. Untuk mendukung program ini, kami perlu SDM berkualitas sebagai pelaksana," papar Irfan Rahmadi.
"Makanya kami melakukan penjaringan melalui CAT. Diharapkan peserta yang dijaring, sudah memiliki kompetensi IT maupun aplikatif," sambungnya.
Sementara peringkat kedua ditempati Helda Erlena dari Dinas Kesehatan. Helda membuat inovasi Pemberian Makanan Tambahan Ibu Hamil dan Anak Balita (Permata Bunda).
Sedangkan peringkat ketiga diraih Dinas Pendidikan dengan inovator Lulut Widiyanto Putro. Adapun inovasi yang dikembangkan berupa Sistem Pelayanan Satu Pintu (Sipelatu).
Sama seperti edisi sebelumnya, lomba yang diinisiasi Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Batola ini memperlombakan tiga kategori.
Selain untuk SKPD, juga diperlombakan kategori masyarakat umum dan pelajar. Khusus kategori masyarakat umum, dimenangkan Hatni dengan inovasi ban bekas.
Sementara peringkat kedua ditempati Lavina Mai Safitri yang mengembangkan sistem deteksi kesuburan tanah tanaman cabai rawit berbasis Internet Of Thing (IOT).
Sedangkan pengolahan limbah padat berbahan kohe yang dikembangkan Musodikun dari Desa Danda Jaya, Kecamatan Rantau Badauh, menempati peringkat ketiga.
Adapun juara kategori pelajar diborong SMAN 1 Marabahan. Inovasi Buah Tinta Sebagai Alternatif Pengganti Tinta Spidol (Butipetadol) yang dikembangkan Bahrida Athira Maisuna cs, berhak menempati peringkat pertama.
Disusul Nisrina Aika cs dengan pie selai jeruk di peringkat kedua. Sedangkan urutan ketiga ditempati Radhit Aufa Taparrod cs lewat inovasi serbuk minuman jeruk.
Selain piagam penghargaan, juara kategori SKPD dan masyarakat umum memperoleh hadiah uang tunai sebesar Rp10 juta. Kemudian runner up Rp7,5 juta dan peringkat ketiga Rp5 juta.
Sedangkan jawara kategori pelajar mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp7,5 juta. Adapun peringkat kedua memperoleh Rp5 juta dan urutan ketiga mengantongi Rp3,5 juta.