Makin Cakap Digital

Literasi Digital di SMA Pidie Ajarkan Positif, Kreatif, dan Aman di Internet

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan beberapa SMA di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh melaksanaka

Featured-Image
Ratusan pelajar antusias mengikuti webinar literasi digital di SMA Pidie.

bakabar.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan beberapa SMA di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh melaksanakan webinar literasi digital sektor pendidikan. Kegiatan yang mengusung tema “Positif, Kreatif, dan Aman di Internet” telah dilaksanakan pada Kamis (25/5) pukul 10.00-12.00 WIB. 

Webinar kali ini merupakan salah satu upaya dalam mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan menuju Indonesia #MakinCakapDigital. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman, yaitu dengan menyuguhkan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Berdasarkan laporan We Are Social, jumlah pengguna internet di Indonesia pada Januari 2022 mencapai 204,7 juta orang atau meningkat 2,1 juta dari tahun sebelumnya, dan dimana 191,4 juta penggunanya menggunakan media sosial. Namun, penggunaan internet tersebut membawa berbagai risiko, karena itu peningkatan penggunaan teknologi internet perlu diimbangi dengan kemampuan literasi digital yang baik agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan bijak dan tepat. 

Baca Juga: Literasi Digital di SD-SMP Batam: Pentingnya Etika Berjejaring, Jarimu Harimaumu

Hasil survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Katadata Insight Center (KIC), didapatkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia pada tahun 2022 berada pada angka 3,54 poin dari skala 1-5. Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang. 

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan menilai indeks literasi digital Indonesia belum mencapai kategori baik. “Angka ini perlu terus kita tingkatkan dan menjadi tugas kita bersama untuk membekali masyarakat kita dengan kemampuan literasi digital,” katanya melalui virtual. 

Pada webinar yang menyasar target segmen pelajar SMA ini, sukses dihadiri oleh sekitar 400 peserta daring, dan juga dihadiri beberapa narasumber yang berkompeten dalam bidangnya. Kegiatan tersebut diawali dengan sambutan dari Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Semuel Abrijani Pangerapan, dihadiri narasumber Erfan Hasmin (Kepala Unit ICT Universitas DIPA Makassar), narasumber lain Muhammad Fadli, S.Kom., M.Kom (Ka.Dis Kominfo Kab. Pidie), kemudian bersama Key Opinion Leader (KOL) Deola Adene (Putra Batik Nusantara), serta Siti Kusherkatun, S.Pd.I (Asih) sebagai juru bahasa isyarat dan dipandu oleh moderator Sahira Zahra Ghassani.

Baca Juga: Literasi Digital di SMA Pidie: Positif, Kreatif, dan Aman di Internet Jadi Kunci

Pada sesi pertama, narasumber Erfan Hasmin menyampaikan materi etika digital, pentingnya menjaga etika digital agar tetap dapat positif, kreatif, dan aman di ruang digital. Etika digital dapat mengatur segala aktivitas digital yang dilakukan manusia agar menghindari perilaku negatif seperti menyebarkan pornografi, menyebarkan informasi palsu, melakukan kampanye hitam untuk menjatuhkan lawan, cyberbullying, menyebarkan konten berbau SARA dan kebencian. Salah satu etika yang harus dilakukan di ruang digital adalah berperilaku sopan dan santun dengan menggunakan kata-kata yang sopan sehingga tidak terjadi salah paham.

“Kita harus punya kemampuan validasi, kalau informasi yang kita dapat terus kita tidak bisa validasi, minimal berhenti di kita, stop di kita, jangan kita teruskan apabila kita tidak bisa mempertanggungjawabkan, terus jangan sekali-kali menyinggung SARA, SARA itu suku, agama, ras, dan antargolongan, dan jangan menggunakan kata SARA apalagi mengejek SARA tertentu itu tidak boleh," jelasnya.

"Itu bisa memicu konflik, yang lain data privasi, jadi kita sebagai warganet, harus berhati-hati, mana yang sifatnya publik, mana yang sifatnya privat, tidak semua hal bisa diposting, tidak semua hal kita bisa bagikan, itu berbahaya bagi kita apabila ada orang yang punya niat tidak baik misalnya itu bisa dimanfaatkan untuk meretas akun kita, hindari perselisihan iya kan, hindari debat berujung gelut, jadi apabila ada komentar, orang sudah tanggapi tetap negatif, kita abaikan saja, kita hindari debat, no kapital, jangan pakai huruf kapital semua, karena itu bisa direpresentasikan kita sedang berteriak, kita sedang marah, dan terbiasa meminta maaf, maaf ini penting ya karena memang biasanya jari kita ini terlalu tajam ya, jadi apabila ada orang tersinggung kita minta maaf,” ujar Erfan. 

Literasi digital di SMA Pidie menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten.
Literasi digital di SMA Pidie menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten.

Giliran narasumber kedua, Muhammad Fadli, S.Kom., M.Kom menjelaskan mengenai positif, kreatif, dan aman di internet. Aman di internet yaitu dengan cara rutin memperbarui perangkat lunak, menggunakan kata sandi yang kuat, menjaga informasi pribadi, memakai jaringan wifi yang aman, mewaspadai pencurian data pribadi atau phising dengan tidak asal klik tautan.

Selanjutnya menerapkan pengaturan privasi, dan gunakan keberanian digital dengan melaporkan kejahatan cyber kepada pihak yang berwenang. Selanjutnya, kreatif di ruang digital, dengan kreatif kita dapat menghasilkan uang, internet mendukung kita untuk kreatif, banyak platform disediakan untuk membuat konten yang kreatif, kita dapat melihat referensi video yang baik atau menarik, juga dapat berkolaborasi dengan orang lain untuk membuat hal yang kreatif.

Kemudian, harus berperilaku positif yakni dengan cara memfilter informasi sebelum dibagikan, mencari hiburan yang positif bisa bermain dengan teman, dan harus beretika dalam membangun komunikasi di ruang digital. 

Baca Juga: Literasi Digital di SMP Aceh Besar: Cakap Teknologi, Tugas Jadi Mudah 

“Gunakanlah internet kita itu secara positif, secara sehat, jadi kita harus tau mana yang baik, mana yang gak baik, dan mana yang jahat, jadi ini sangat tergantung kepada kita, mungkin kegiatan literasi digital pada hari ini sangat penting bagi adik-adik, artinya kita pembelajaran hari ini menggunakan teknologi dengan baik,” jelas Fadli.

Selanjutnya, giliran Deola Adene selaku Key Opinion Leader (KOL), tampil menyampaikan bahwa pelajar harus memanfaatkan internet untuk mempromosikan kreativitas dan membuat konten yang menginspirasi, dengan cara membuat konten yang mewakili semua orang namun memakai versi kita sendiri. 

“Kita kan banyak nih menangkap konten, menangkap berita-berita, itu bisa kita jadikan inspirasi untuk membuat suatu karya, misalkan saya tuh pengen jadi content creator nih ‘tapi apa ya konten yang bisa saya buat?' nah kita lihat di FYP kita kan, ada misalkan podcast atau musik, atau penjelasan singkat, atau menceritakan storyteller gitu, kita pikir di diri kita ‘wah ini cocok nih buat kita nih’, nah dari yang kita tangkap itu, nanti kita inovasikan, kalau orang ini bisa membuatnya seperti ini, storyteller yang kaya gini, kita tuh bisa membuat seperti ini juga, tapi ada yang membedakan kita, apakah karakteristiknya, apakah yang membedakan kita itu ada tambahan seperti animasi,” kata Deola.

Baca Juga: Literasi Digital di SMP Aceh Besar Bekali Sukses Belajar Online 

Di akhir sesi webinar, para peserta diberikan kesempatan mengajukan pertanyaan yang dijawab langsung oleh narasumber, kemudian 10 penanya yang beruntung berhak mendapatkan hadiah voucher e-money sebesar Rp. 100.000, serta E-sertifikat diberikan untuk para peserta.

Kegiatan Literasi Digital Sektor Pendidikan di Provinsi Aceh merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024. 

Adapun Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui website: literasidigital.id (https://literasidigital.id/) dan akun media sosial Instagram: @literasidigitalkominfo (https://www.instagram.com/literasidigitalkominfo/),  Facebook Page: Literasi Digital Kominfo/@literasidigitalkominfo (https://www.facebook.com/literasidigitalkominfo),
Youtube: @literasidigitalkominfo (https://www.youtube.com/@literasidigitalkominfo).

Editor


Komentar
Banner
Banner