bakabar.com, BANJARMASIN – Jalur Lingkar Utara atau Jalan Gubernur Syarkawi yang menghubungkan Kabupaten Banjar dengan Barito Kuala lumpuh total akibat banjir.
Jalan ini sebelumnya dijadikan jalur alternatif angkutan berat dari Kalsel menuju Kalteng atau sebaliknya menyusul ditutupnya Jembatan Alalak I sejak diperbaiki pada 2019 lalu.
Sejak dilanda banjir, jalan ini tak bisa lagi diakses. Selain terendam, kerusakan jalan juga kian parah. Tak sedikit angkutan yang nekat melintas terjungkal di sana.
Saat ini, akses satu-satunya yang bisa digunakan untuk mengangkut komoditi lintas provinsi ini hanya melalui jalur penyeberangan feri di Sungai Alalak.
Antrean panjang tak terelakkan beberapa hari terakhir. Di Banjarmasin, antrian terjadi di Jalan Hasan Basri, sebelah kiri dari dalam kota.
Bahkan, siang tadi, Sabtu (23/1) sempat terjadi insiden. Para sopir melancarkan aksi memblokade jalan lantaran protes tak ada akses menyebrang. Beruntung, kejadian itu tak berlangsung lama.
Kasat Lantas Polresta Banjarmasin, Kompol Gustaf Adolf Mamuaya menyesalkan atas insiden tersebut. Kendati demikian pihak kepolisian masih memberikan toleransi.
“Saya sangat menyesalkan kejadian tersebut, tetapi masih memberikan toleransi. Jangan sampai ada lagi penutupan jalan seperti tadi,” ujarnya, Sabtu (23/1).
Gustaf juga memaklumi terkait adanya antrean angkutan berat yang didominasi truk berada di bahu jalan dikarenakan kondisi yang terjadi saat ini.
“Karena terjadi banjir di KM 17, Jalan Gubernur Syarkawi dimana tak bisa dilalui lagi kendaraan ukuran berat yang mana seharusnya mereka melewati jalan tersebut,” katanya.
Pihak kepolisian sementara memberikan toleransi untuk keberadaan angkutan berat tersebut hingga kondisi pulih seperti seperti sedia kala.
Kendati demikian, yang perlu dicatat ujar Gustaf, ini hanya berlaku bagi angkutan berat maksimal roda 6. Sementara untuk kendaraan yang lebih besar disarankan tidak demikian.
“Kita akan berikan fasilitas tersebut, tapi kita ingatkan juga untuk angkutan besar sementara kita suruh stop dulu. Tapi kalau untuk roda 6 itu masih kita fasilitasi,” jelasnya.
Lebih jauh Gustaf menyesalkan terkait insiden blokade jalan yang sempat dilakukan para sopir. Dia pun meminta para sopir bersabar dan tak mengulangi perbuatan itu, karena akan mengganggu pengguna jalan lainnya.
“Memang muatan kapal tidak banyak tapi pasti akan diseberangkan. Dan hargai pengundi atau atau pengendara lainnya,” tukasnya.