bakabar.com, JAKARTA – Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, kembali mewacanakan perubahan standar pendidikan dengan memberi alternatif pengganti skripsi sebagai syarat kelulusan.
Hal itu demi memberi keleluasaan kepada mahasiswa untuk melakukan pengembangan ide sesuai dengan ilmu disiplin masing-masing
"Tugas akhir bisa berbentuk macam-macam. Bisa berbentuk prototype, bisa berbentuk proyek, bisa berbentuk lainnya. Tidak hanya skripsi, tesis atau disertasi," ujarnya yang dikutip, Jumat (15/9).
Melansir dari laman resmi Kemendikbud, berikut lima alternatif yang menjadi pilihan mahasiswa sebagai pengganti skripsi untuk syarat kelulusan kuliah.
Proyek Kolaboratif
Alternatif pertama adalah pengembangan proyek kolaboratif, dimana mahasiswa akan bekerja dalam satu tim untuk menyelesaikan suatu proyek yang relevan dengan disiplin ilmu masing-masing.
Proyek-proyek itu dapat mencakup penelitian, pengembangan produk atau layanan, atau bahkan solusi untuk masalah sosial yang nyata. Namun, terdapat dua tipe proyek kolaboratif yang bisa dipilih:
- Tim Kerja Multidisiplin: Kolaborasi antara mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu memungkinkan pertukaran ide dan pengetahuan. Kolaborasi seperti ini dapat mendorong lingkungan belajar yang beragam dan mempersiapkan mahasiswa untuk berkolaborasi di dunia nyata.
- Proyek-proyek Inovatif: Proyek yang dilaksanakan tentu saja sesuai dengan latar belakang ilmu yang dipelajari mahasiswa. Contoh: proyek pembuatan aplikasi berbasis AI, bagi mahasiswa jurusan Teknologi Informatika, yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat
Portofolio
Berikutnya adalah menggunakan portfolio milik mahasiswa. Portfolio tersebut berisikan karya-karya mahasiswa selama masa studi, seperti esai, presentasi, proyek-proyek, dan prestasi akademik lainnya.
Harapannya portofolio tersebut dapat digunakan untuk mencerminkan pencapaian dan perkembangan mahasiswa selama studi.
Magang dan Praktek Lapangan
Selain itu, mahasiswa juga dapat memilih program magang dan praktek lapangan sebagai syarat kelulusan. Kegiatan magang dapat dilakukan pada industri atau organisasi yang relevan dengan program studi mereka.
Melalui magang tersebut harapannya mahasiswa dapat membangun koneksi di dalam industri tersebut dan jaringan profesional. Serta mendapatkan wawasan tentang ekspektasi industri yang terkini atau aktual.
Prototipe Produk
Untuk memberi ruang kretifitas yang lebih besar, mahasiswa juga dapat melakukan pengembangan produk prototipe, terutama untuk jurusan-jurusan vokasi atau kejuruan.
Namun dari sisi pembiayaan, pengembangan prototipe itu dapat diberikan langsung oleh perusahaan terkait. Hal itu akan lebih menguntungkan mahasiswa karena dapat terbebas dari biaya penelitian.
Publikasi Ilmiah
Alternatif terakhir dari tugas akhir adalah mahasiswa dapat berkontribusi dalam publikasi ilmiah. Hal itu mencakup menulis artikel ilmiah, konferensi, atau berpartisipasi dalam riset bersama dengan fakultas.
Bentuk tugas akhir itu lebih tepat diberikan kepada mahasiswa yang ingin memilih jalur karir sebagai akademisi ataupun peneliti.