bakabar.com, BANJARMASIN– Persepsi miring terhadap kaum transgender tak menyurutkan niat Mahdiani atau Lili untuk bersuami.
Lili bersikukuh ingin menjadi seorang istri yang berbakti kepada suami. Bahkan, berangan-angan mempunyai sang buah hati.
Bukan tanpa alasan ia merasa begitu lantaran jiwa perempuan yang dimilikinya. Sehingga wajar kiranya orientasi seksualnya lebih menyukai sosok lelaki.
“Saya merasa 80 persen sebagai seorang perempuan,” ujarnya dalam bincang ringan dengan media ini.
Baca Juga: Kisah Mahdiani Menjadi Lili, Transgender ‘Cantik’ asal Banjarmasin
Perasaan itu menurutnya merupakan suatu hal yang manusiawi. Berbeda halnya dengan tertarik dengan sesama transgender atau tertarik dengan perempuan.
“Menurutku, itu mungkin yang akan salah,” katanya.
Dia meyakini impian untuk menjadi seorang ibu rumah tangga akan terwujud. Walau, ia memutuskan tak ingin mengubah alat kelaminnya menjadi perempuan. Semua itu dilakukan karena tak ingin adanya persepsi negatif dari masyarakat sekitar.
Selain sanksi moral, lebih besar lagi yaitu pertanggungjawaban akhirat sungguh berat. Kalau hanya memperbesar payudara, ia masih mampu untuk mengembalikannya seperti semula. Tetapi, alat kelamin tidak.
“Ketika aku lahir sebagai laki-laki, ya pulang nanti harus sebagai laki-laki juga,” ujarnya.
Ia meyakini kelak akan menemukan sosok pasangan yang akan menerima kekurangan dan kelebihannya.
Semisal pasangan yang didambakan tak kunjung datang, Lili tetap enjoy menjalani hidup. Membantu kegiatan sosial, dirasanya sudah cukup.
“Semua sudah bentuk prestasi dan kepuasan bagi diriku,” cetusnya.
Ia mengaku pernah memiliki pasangan, namun selalu kandas, karena ketidaksamaan dalam pemikiran.
“Di awal mungkin setuju, tapi lama kelamaan pasangan tersebut tak betah,” ujarnya mengakhiri.
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz