bakabar.com, MAGELANG - Jumlah pengunjung di Taman Kyai Langgeng Ecopark diprediksi mencapapai 6.000 orang per hari selama momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Pick season dan lonjakan pengunjung diprediksi mulai 23 Desember 2023 sampai 1 Januari 2024," kata Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Objek Wisata Taman Kyai Langgeng, Arif Taat Ujiyanto saat ditemui bakabar.com, Rabu (20/12).
Menurut Taat, kenaikan jumlah pengunjung juga sudah terlihat merangkak naik sejak Selasa (19/12). Terlebih, karena mulai memasuki musim liburan sekolah.
Guna memaksimalkan pelayanan dan menjaga keamanan pengunjung selama libur Nataru, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan seperti uji kelayakan wahana hingga perbaikan infrastruktur.
Baca Juga: Jelang Nataru, Sejumlah PO di Magelang Mulai Siapkan Armada
Terlebih, untuk beberapa wahana yang memerlukan pengamanan dan kriteria khusus seperti rollercoster, bianglala, flying fox, dan kolam renang.
"Sebenarnya kalau pengecekan selalu kami lakukan berkala, tetapi ketika ada lonjakan pengunjung, kami melakukan pengamanan ekstra dengan melibatkan dinas terkait," jelas Taat.
Menurut pantauan bakabar.com, Rabu (20/12) pengecekan juga sudah dilakukan di sejumlah wahana 'ekstrem' seperti pengecekan rem, sabuk pengaman, listrik, engsel, hingga kriteria penumpang.
Berdasarkan pengecekan tersebut, tidak ditemukan wahana berbahaya atau yang memerlukan perbaikan besar.
Taat menuturkan, adanya kenaikan jumlah pengunjung pada masa libur Nataru ini merupakan pertanda adanya kebangkitan geliat ekonomi dan pariwisata di Magelang.
Sebab, dibanding 2022, jumlah pengunjung Ecopark Taman Kyai Langgeng mengalami peningkatan.
Tak hanya berdampak pada pendapatan daerah, kenaikan pengunjung juga berpengaruh bagi para pedagang dan UMKM yang berjualan di TKL Ecopark.
Baca Juga: Candi Umbul Magelang, Wisata Sejarah Sekaligus Kesehatan di Lereng Merbabu
Hal itu ditunjukkan dengan banyaknya jumlah pembeli yang datang ketika TKL Ecopark ramai pengunjung.
"Kadang kalau pas sepi kami jualannya cuma saat akhir pekan. Terlebih waktu pandemi kemarin, kami sempat tidak berjualan," kata pedagang makanan ringan di TKL Ecopark, Sumiyati (40).
Saat hari biasa, ia bisa memperoleh keuntungan kurang lebih Rp250.000 dalam sehari dari berjualan di TKL Ecopark.
Namun, saat musim libur dan ramai pengunjung, ia bisa meraup keuntungan hingga Rp500.000 dalam sehari.
"Maka harapannya bisa seperti ini terus, jangan ada Covid-19 atau pandemi lagi, supaya kami juga bisa makan," pungkasnya.