Citra Polri

Lesu Tindakan Tegas, Reformasi Polri Mandek!

Pakar hukum Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Suparji Ahmad menyoroti sejumlah kasus yang melibatkan petinggi Polri. Karena itu, ia reformasi kultural perlu.

Featured-Image
Ilustrasi anggota Polri (Foto: Antara)

bakabar.com, JAKARTA – Pakar hukum Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Suparji Ahmad menyoroti sejumlah kasus yang melibatkan petinggi Polri. Karena itu, ia reformasi kultural dapat diterapkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit d institusi Polri.

“Sudah (berjalan reformasi di Polri), tapi harus ditingkatkan. Ada momentum yang baik, manfaatkan sebaik mungkin,” katanya seperti dilansir Antara, Kamis (10/11).

Kepada Kapolri, Suparji menegaskan agar tidak perlu ragu menindak tegas para anggota yang terlibat masalah hukum. Baik itu yang melibatkan bintara atau perwira.

Berdasarkan survei Gallup, Inc, Polri menempati urutan kelima sebagai lembaga kepolisian terbaik di dunia.

Survei tersebut seharusnya bisa menjadi modal untuk memulihkan reputasi Korps Bhayangkara.

“Ini modal yang sangat baik untuk memulihkan reputasi Polri untuk menjadi lebih baik dan benar. Menjadi polisi modern dengan integritas, profesional dan egaliter,” jelasnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyerukan reformasi kultural Polri di hadapan 2.123 perwira polisi lulusan Sekolah Inspektur Polisi Angkatan Ke-51.

Ia berharap seluruh lulusan menjadi agen penggerak guna mengembalikan kepercayaan publik terhadap Korps Bhayangkara.


"Guna meningkatkan kepercayaan publik, rekan-rekan harus menjadi agen penggerak reformasi kultural Polri. Saya memahami bahwa untuk melakukan hal tersebut tidaklah mudah. Kendati demikian, harus dilakukan demi kebaikan institusi Polri yang dicintai," kata Sigit.

Sigit mengatakan bahwa kepercayaan publik merupakan kunci utama dan harga mati bagi institusi Polri dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Seperti yang diamanatkan Presiden Joko Widodo bahwa agar citra Polri terus dijaga.

Menurut Sigit, apabila kepercayaan publik terhadap Polri tinggi, tentunya setiap upaya pemolisian akan lebih efektif karena mendapat dukungan penuh dari masyarakat.

Editor


Komentar
Banner
Banner