bakabar.com, JAKARTA - Ada dua teknik saat mengurangi kecepatan atau deselerasi mobil manual yang sering dilakukan pengemudi.
Sebagian pengemudi mobil manual, ada yang terbiasa menginjak kopling dulu baru mengerem atau ada juga yang lebih duluan injak rem baru kopling saat mobil lagi ngebut.
Sama pentingnya seperti akselerasi pada mobil, deselerasi merupakan suatu teknik yang penting dikuasai oleh para pengemudi kendaraan.
Deselerasi sendiri adalah suatu kejadian di mana sebuah kendaraan mengurangi kecepatan dari speed tinggi ke rendah.
Baca Juga: Awas Salah Kaprah, Ini Beda Parkir Resmi dan Liar di Jakarta
Teknik deselerasi pertama, yakni dengan menginjak kopling terlebih dahulu kemudian ditambah dengan tekanan rem agar laju mobil perlahan-lahan berhenti.
Untuk teknik yang kedua, dengan menginjak rem duluan, biasanya diterapkan agar laju mobil berkurang secara cepat.
Kemudian agar mencegah mesin mati ketika mobil mendekati berhenti penuh, baru drivet menginjak kopling.
Menurut pakar safety driving, Sony Susmana, ia lebih menyarankan cara deselerasi yang lebih aman ketika mobil sedang melaju kencang dengan menggunakan rem terlebih dahulu.
"Lepas pedal gas dulu agar engine break berfungsi untuk mengurangi laju kendaraan, setelah itu baru injak pedal rem untuk membantu perlambatan. Kemudian baru injak kopling kalau akan downshift atau berhenti," ujar Sony yang juga sebagai Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SCDI), saat dihubungi apahabar, Jumat (16/12).
Baca Juga: Eurokars Siap Jualan Bentley di Indonesia, Model Ini Jadi Unggulan
Ia menjelaskan, cara menginjak pedal rem lebih dulu baru kopling lebih aman untuk deselerasi mobil manual kala melaju kencang.
Hal itu, kata dia, karena adanya efek engine brake yang membantu mengendalikan mobil supaya tidak 'nyelonong'.
Ditambah lagi, kinerja rem mobil juga tidak terlalu berat lantaran adanya daya rem akibat putaran mesin yang tinggi
"Boleh-boleh saja saat kencang terus injak pedal kopling, akan tetapi akan menyebabkan terjadinya fenomena free wheels," tegas Sony.