Regional

Lansia Tewas Dieksekusi Preman Suruhan di Banjar, Anang Teringat Kasus Jurkani

Pembunuhan Sabriansyah (60) diduga oleh sekelompok orang di areal kebun karet Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar membetot perhatian publik

Featured-Image
Tim kepolisian dari Polres Banjar mengevakuasi jasad Sabriansyah yang diduga menjadi korban eksekusi sejumlah preman suruhan.

bakabar.com, MARTAPURA - Pembunuhan Sabriansyah (60) diduga oleh sekelompok preman di areal kebun karet Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar membetot perhatian publik. Lansia tersebut diduga dieksekusi oleh puluhan orang buntut polemik lahan batu bara.

"Kapolda Kalsel harus turun tangan mengusut kasus ini dengan benar. Karena ini kejadian kedua setelah Jurkani," ujar Ketua Gerakan Jalan Lurus (GJL) Kalimantan Selatan, Anang Rosadi kepada bakabar.com, Kamis (30/3).

Baca Juga: Kalimat Terakhir Jurkani Sebelum Wafat

Sebagai pengingat, Jurkani adalah seorang advokat sekaligus purnawirawan polisi yang dibacok usai meninjau lokasi tambang di Angsana, Tanah Bumbu, Jumat 22 Oktober 2022. Dirawat intensif usai lengannya nyaris putus, lawyer PT Anzawara itu tutup usia sebulan berselang dalam perawatan di RS Ciputra, 3 November.

Berkaca dari kasus Jurkani, Anang meminta polisi berupaya maksimal mengungkap aktor intelektual pembunuhan Sabriansyah.        

Baca Juga: PEMBUNUHAN JURKANI: Polisi Tutup Peluang Tersangka Baru!

"Aksi barbar premanisme harus ditindak tegas. Banyak cara penyelesaian. Ini harus jadi tugas pokok kapolda, karena untuk tragedi (longsor) Km 171, belum ada langkah konkrit," jelas mantan DPRD Kalsel tersebut.

"Setiap ada konflik dengan korporasi, warga walaupun memiliki SHM (bukti kepemilikan lahan) umumnya selalu menjadi korban. Kasus pembunuhan ini apakah berdiri sendiri atau melibatkan perusahaan, polisi harus menggunakan nuraninya," sambung Anang.

Baca Juga: Dikeroyok Preman Suruhan Perusahaan Batu Bara, Pria di Banjar Meregang Nyawa

Seperti diwartakan sebelumnya, sesosok pria ditemukan tewas mengenaskan di kebun karet RT 4 RW 5 Desa Mengkauk, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Rabu (29/3) siang.

Korban tersebut diketahui bernama Sabrianyah merupakan seorang warga Kecamatan Hatungun, Kabupaten Tapin.

Tak berselang lama dari penemuan mayat Sabriansyah, pelaku berinisial Aya alias Yahya menyerahkan diri ditemani pengacaranya ke Polres Banjar, Rabu (29/3) malam.

"Satu orang sudah berhasil ditangkap. Saat ini masih dilakukan penyelidikan," ujar Kasi Humas Polres Banjar, AKP H Suwarji, Kamis (30/3).

Menindaklanjuti itu, jajaran Polres Banjar mulai dari Kapolres, Kasat Reskrim dan anggota menuju lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan kasus pembunuhan tersebut.

Meski begitu, hingga saat ini pihaknya belum bisa memberikan informasi lebih jauh mengenai penyebab terjadinya pembunuhan yang menewaskan Sabriansyah.

Berdasarkan video yang beredar, Sabriansyah mengalami sejumlah luka di bagian kepala. Tak hanya itu, luka sabetan benda tajam hingga luka tembak yang ditemukan di tubuh korban.

Informasi dihimpun, Sabriansyah diduga dibunuh sejumlah preman suruhan perusahaan tambang batu bara. Saat terjadi insiden pembunuhan tersebut, pelaku diduga berjumlah 30 orang.

Lebih lanjut, aksi pembunuhan tersebut disinyalir berkaitan erat dengan persoalan lahan jalan hauling batu bara di Pengaron.

Berdasarkan penelusuran bakabar.com, terdapat empat perusahaan yang diduga terkait dengan kasus pembunuhan tersebut di antaranya PT JGA, PT KCM, PT CK, dan PT MTN.

Editor


Komentar
Banner
Banner