News

Lansia Sudah Bisa Vaksin Booster Covid-19 Dosis Kedua

Kemenkes mengeluarkan izin untuk pemberian vaksinasi booster Covid-19 dosis kedua, atau suntikan keempat, kepada lansia berusia di atas 60 tahun.

Featured-Image
Vaksinasi lansia, Foto-The Japan Times

bakabar.com, JAKARTA - Beberapa minggu terakhir, jumlah kasus konfirmasi kasus positif harian Covid-19 terus mengalami peningkatan.

Begitu juga dengan angka kematian, yang per Selasa 22 November 2022 bertambah 51 orang, dari sebelumnya di angka 43 kematian pada Senin 21 November 2022.

Maka dari itu, sebagai salah satu upaya mitigasi peningkatan kasus dan keparahan akibat subvarian baru.

Kini Kementerian Kesehatan RI sudah mengeluarkan izin untuk pemberian vaksinasi booster Covid-19 dosis kedua, atau suntikan keempat, kepada lansia berusia di atas 60 tahun.

Mengingat lansia masuk dalam kelompok rentan, baik dari segi keparahan atau pun hingga fatal kematian.

Melansir Okezone, kebijakan ini tercantum dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/5565/2022 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster ke-2 Bagi Kelompok Lanjut Usia.

Berlaku efektif sejak ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu pada tanggal 22 November 2022, dikutip dari laman resmi Sehat Negeriku Kemenkes, Rabu (23/11/2022).

Dalam surat edaran tersebut, disebutkan Pemerintah Daerah dan fasilitas layanan kesehatan penyelenggara vaksinasi baik pemerintah mau pun swasta untuk menggelar vaksinasi Covid-19 booster kedua bagi lansia.

Vaksin yang bisa dipakai untuk dosis booster kedua adalah vaksin yang sudah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan POM dan rekomendasi ITAGI serta memperhatikan vaksin yang tersedia di masing-masing daerah.

Berikut adalah regimen vaksin yang bisa digunakan untuk vaksinasi booster kedua (dosis keempat) bagi lansia;

1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac

– AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

– Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

– Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

– Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

– Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

2. Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca

– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

– AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

3. Kombinasi untuk booster pertama Pfizer

– Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml

– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

– AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

4. Kombinasi untuk booster pertama Moderna

– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

5. Kombinasi untuk booster pertama Janssen (J&J)

– Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

– Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

6. Kombinasi untuk booster pertama Sinopharm

– Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

– Zivifax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

7. Kombinasi untuk booster pertama Covovax

– Covovax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

Editor


Komentar
Banner
Banner