bakabar.com, JAKARTA - Sebanyak lima orang warga Ambon dilaporkan meninggal dunia karena digigit anjing rabies.
Jumlah tersebut merujuk pada data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon yang dilakukan pada Januari-Juni 2023.
Korban gigitan anjing rabies, katanya, telah menerima vaksinasi antitetanus dan vaksin antirabies (VAR) bagi manusia dari Puskesmas.
"Sementara kasus gigitan anjing rabies mencapai 448 kasus dan lima di antaranya meninggal dunia," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy seperti dilansir Antara, Rabu (5/7).
Baca Juga: NTT Darurat Rabies! Korban Meninggal Dunia Bertambah 5 Orang
Ia mengimbau bagi warga yang mengalami gigitan anjing agar segera melaporkan diri ke puskesmas terdekat agar segera mendapatkan penanganan.
Adapun tahapan yang harus dilakukan warga yang terkena gigitan anjing rabies dengan membersihkan bekas gigitan dengan air sabun mengalir. Selanjutnya, memelihara hewan yang menggigit dalam waktu beberapa hari.
Memelihara hewan dimaksudkan untuk mengetahui hewan tersebut terjangkit rabies atau tidak. Jika dalam waktu tiga hari mati, warga yang terkena gigitan harus segera mendapatkan suntikan rabies.
Baca Juga: Sulsel Darurat Penyakit Rabies: 3.056 Orang Terpapar, 7 Orang Tewas
Wendy menjelaskan saat ini stok vaksin rabies di Kota Ambon mencukupi, sehingga dilakukan pelacakan kepada korban gigitan hewan rabies agar tidak ada warga yang meninggal dunia karena kasus ini.
Setiap orang yang terkena gigitan anjing harus mendapat vaksinasi sebanyak empat kali suntikan.
Vaksinasi gratis disiapkan untuk masyarakat kurang mampu, sedangkan golongan mampu Rp300 ribu/dosis.
"Kasus rabies bukan hanya tugas petugas kesehatan, tetapi seluruh pihak agar Kota Ambon bebas dari rabies. Kita berharap masyarakat juga memahami, sehingga tidak timbul kasus baru lagi," katanya.
Baca Juga: Sulsel Catat Kasus Kematian Akibat Rabies Mencapai 7 Orang
Dinkes juga mengajak masyarakat untuk dapat mengantisipasi penularan rabies, dengan memperhatikan perilaku anjing peliharaan.
“Sebaiknya anjing peliharaan dikandangkan, jangan biarkan berkeliaran. Jika ada perubahan perilaku anjing, seperti menjadi lebih agresif atau yang biasanya aktif tapi kemudian jadi pendiam dan terlihat sakit, itu perlu diwaspadai,” ujarnya.