Sport

Lagi! Kalsel Sabet Medali Perak Biliar di PON XX Papua 2021

apahabar.com, BANJARMASIN – Kontingen Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil meraih medali perak cabang olahraga biliar Pekan Olahraga…

Featured-Image
Ketua POBSI Kalsel H Mustohir Arifin (H Imus) bersama salah satu atlet biliar Kalsel, Arun. Foto- apahabar.com/ Ahya Firmansyah

bakabar.com, BANJARMASIN – Kontingen Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil meraih medali perak cabang olahraga biliar Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.

Kontingen Kalsel memastikan satu tiket ke final setelah menaklukkan Jawa Timur di semifinal biliar PON XX Papua 2021.

Namun sayang, Kalsel harus mengakui ketangguhan Jambi di partai puncak biliar PON XX Papua 2021.

Jambi menyabet emas dari nomor bola delapan ganda putra dengan mengalahkan Kalsel.

Dalam sesi pertandingan yang berlangsung bersamaan dengan bola 15 ganda putra ini, pasangan asal Jambi yaitu Rizky/Gontor Alamsyah menundukkan Arun/Noor Hidayatullah dengan skor 6-2.

Sebelumnya Arun dan Noor Hidayatullah berhasil merebut tiket babak final di nomor bola 8 ganda putra.

Keberhasilan tersebut diperoleh setelah mengalahkan pebiliar Jatim, Rudi Susanto/Erwin di babak semifinal dengan skor ketat 6-5 di GOR Biliar SP 5 Mimika.

Sejak awal, pebiliar Kalsel sudah memimpin dengan skor 4-0.

Namun pasangan Jatim tidak putus asa bahkan bisa mengejar hingga menyamai kedudukan, 5-5.

Arun dan Noor Hidayatullah langsung merespons dengan meningkatkan konsentrasi dalam permain dan menyudahi pertarungan dengan skor akhir 6-5.

Pelatih biliar Kalsel, Noor Fathulliansyah merasa senang dengan hasil yang diperoleh anak didiknya.

Namun mereka menyoroti sedikit permainan yang dilakukan duo andalannya tersebut.

“Sebenarnya Arun/Dayat bisa menyudahi permainan saat skor 5-1. Namun sayang, sodokan Dayat tidak akurat memasukan bola delapan,” ungkap Noor Fathulliansyah.

Sementara itu, pelatih biliar Kalsel lainnya, Andi Rizqi Indrawan menyampaikan kesalahan fatal yang dilakukan Arun/Dayat, yaitu terlalu berani mengambil risiko yang membuat jarak bola terbuka bagi lawan.

“Kesempatan itu langsung diambil pemain lawan. Keberuntungan baru datang ketika lawan juga membuat kesalahan dan diselesaikan dengan baik Arun/Dayat,” kata Andi.



Komentar
Banner
Banner