bakabar.com, BALIKPAPAN – Belasan ribu warga muslim di Balikpapan, Kalimantan Timur, masih menunggu antrean untuk berangkat haji.
Padahal, kuota haji di wilayah tersebut hanya 530 jemaah per tahun. Antrean terasa makin sesak setelah pandemi melanda dunia.
“Harusnya ini giliran saya sejak pandemi itu. Tapi ya ditunda terus sudah dua kali. Semoga aja ini bisa segera terwujud, karena saya ini sudah tua, kita nggak tahu yang namanya umur,” kata calon jemaah haji, Enceng, Selasa (9/11).
Kepala Kemenag Balikpapan, John Marpaung, mengungkapkan daftar antrean haji saat ini mencapai 15.982 orang.
“Kalau dia mendaftar hari ini, ya, 32 tahun lagi baru bisa berangkat. Di tahun 2053 baru berangkat,” ujarnya.
Sementara itu, terdapat 4.058 orang yang mendaftar untuk ibadah umrah di Balikpapan.
Pihaknya pun terus berkoordinasi dengan Kemenag pusat terkait persyaratan terbaru dalam keberangkatan ibadah haji maupun umrah.
“Ada kebijakan boleh pakai vaksin Sinovac. Tambah satu lagi dengan booster, tapi itu belum ada petunjuk secara resmi,” tuturnya.
Selain itu, para peserta ibadah haji maupun umrah harus menjalani karantina terlebih dahulu selama tiga hari sebelum dan sesudah keberangkatan.
Lantas, kapan rencana keberangkatan itu bisa dimulai?
“Belum ada petunjuk pelaksanaannya. Mudah-mudahan akhir bulan ini. Karena harus ada konek antara aplikasi pedulilindungi dengan aplikasi rawakana,” ungkapnya.
