bakabar.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menerangkan selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia, kunjungan wisatawan di desa wisata justru mengalami kenaikan sebesar 30 persen.
Bertahannya kondisi desa wisata, kata Sandiaga, disebabkan karena memiliki kekuatan serta karakteristik yang sesuai dengan tren pariwisata era baru yang lebih personal dan privat.
"Termasuk dapat disesuaikan, memiliki keunikan lokal dalam ukuran yang kecil atau mudah dijangkau," katanya, Jumat (28/4).
Baca Juga: ADWI 2023, Menparekraf Siap Kunjungi 75 Desa Wisata Terpilih
Karena itu, keberadaan desa wisata sebagai salah satu destinasi wisata memberikan dampak pertumbuhan ekonomi daerah. Hal itu disebabkan semakin terbukanya lapangan kerja baru di sektor pariwisata.
Sandiaga merinci dari konsep peningkatan ekonomi dari segi penciptaan lapangan, sebanyak 4,4 juta lapangan kerja akan diciptakan pada 2024 mendatang.
Tujuan tersebut dapat tercapai bila ditunjang dengan peningkatan inklusi keuangan terhadap desa wisata. Seperti diketahui, desa wisata merupakan penggerak kebangkitan pariwisata di Indonesia.
Tak hanya itu, selain kebutuhan inklusi keuangan juga perlu ditunjang dengan pemahaman literasi keuangan yang mencukupi. Sebab, akses masyarakat desa wisata terhadap sektor keuangan semakin terbuka lebar berkat kolaborasi semua pihak. Salah satunya keterlibatan kerja sama dengan OJK bersama pemprov Jawa Tengah.
"KUR menjadi salah satu yang harus didorong, karena akses KUR ini sudah hampir mencapai 3 juta debitur, tapi di desa-desa wisata ini harus terus kita dorong,” ujarnya.
Baca Juga: Desa Wisata jadi Unggulan Pemulihan Pariwisata, Pembenahan Terus Dilakukan
Ia pun yakin melalui bersinergi dan berkolaborasi maka pemulihan ekonomi akan berlanjut dan pembangunan Indonesia akan semakin terakselerasi.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Desa-desa wisata dan UMKM yang sukses dari sisi inklusi keuangan termasuk literasinya di level lokal akan ditampilkan agar dapat menjadi panutan bagi penggerak desa wisata atau pelaku UMKM lainnya.
"Yang lain tinggal meniru saja, tidak perlu berimajinasi," kata Ganjar.