bakabar.com, BANJARMASIN - Kondisi udara Kayu Tangi, Kota Banjarmasin sempat jadi terburuk se Indonesia.
Per 26 September tadi index standar pencemaran udara (ISPU) Pollutant Standard Index (PSI), kawasan itu tercatat tidak sehat, dengan nilai ISPU 202.
Data itu berdasarkan rilis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Terdapat 64 kabupaten/kota yang jadi penilaian di tengah kondisi kemarau tahun ini.
Kualitas udara Banjarmasin, khususnya Kayu Tangi jadi salah satu empat kabupaten/kota dengan kategori sangat tidak sehat.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Muhammad Ramadan tak menampik hal itu.
Bahkan, menurutnya kondisi udara kini meningkatkan kasus penyakit infeksi saluran penafasan atau ISPA di Banjarmasin.
“Gejala yang sering ditemukan adalah demam, batuk, sakit tenggorokan, nyeri saat menelan, pilek,” ujarnya.
Hingga hari ini, total sudah 5.896 warga Banjarmasin yang terserang ISPA. Rinciannya usia 0-5 tahun sebanyak 1.345 orang, usia 5-9 tahun 936 anak, 9-60 tahun 2.927 orang, dan usia 60 tahun ke atas 688 orang.
Oleh karena itu, ia pun menghimbau masyarakat yang beraktivitas diluar ruangan untuk memakai masker.
Jagalah daya tahan tubuh dengan makan makanan yang sehat, bergizi, jaga asupan air minum, istirahat yang cukup, dan bisa ditambah dengan suplemen vitamin.
“Untuk masyarakat yang memiliki penyakit asma agar selalu membawa obat-obatan yang biasa dikonsumsi,” pungkasnya.
Diketahui, segera hubungi pelayanan kesehatan terdekat apabila gejala asma tidak membaik.
