bakabar.com, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menerima Pesawat C-130 J Super Hercules A-1339 di Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta, Rabu (8/3).
Bahkan KSAU mengatakan pesawat C-130 J Super Hercules A-1339 menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Sebab pesawat ini berperan penting dalam operasi militer maupun diperbantukan dalam evakuasi bencana alam.
Baca Juga: KPK Hibahkan Rp30 Miliar dari Kasus Anas & Emirsyah ke TNI AU
"Ini bukan hanya TNI AU ini kebanggaan untuk bangsa Indonesia. Pesawat Hercules ini perannya sangat penting dalam beberapa operasi, baik operasi militer maupun operasi selain perang seperti bencana alam," kata Fadjar di Lapangan Udara Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur, Rabu (8/3).
Ia menyebut pesawat ini memiliki teknologi canggih dan lebih efisien. Sebab jika dibandingkan dengan pesawat Hercules yang dikendalikan oleh 8 orang, kini pesawat Super Hercules hanya membutuhkan 3 kru termasuk pilot dan co-pilot.
Baca Juga: BNPT Dukung TNI Polri Lakukan Operasi Penyelamatan Pilot Susi Air
"Kelebihannya, ya mesinnya itu baru lebih efisien, terbang lebih tinggi, lebih jauh, lebih irit, kalau kapasitas sama. Lalu juga dia lebih efisien krunya, krunya hanya bertiga. 8 orang, sekarang jadi 3 semuanya sudah computerize," tutur Fadjar.
Fadjar mengungkapkan Indonesia telah menggunakan pesawat Hercules sejak 1960 dan kini berhasil mendatangkan pesawat Super Hercules pertama kalinya di Asia Tenggara.
"Ini baru lagi dan di regional ini hanya baru Indonesia, di Asia Tenggara baru Indonesia," kata dia.
Baca Juga: Prabowo Pantau Perkembangan Penyelamatan Pilot Susi Air di Nduga
Diketahui, pesawat C-130 J Super Hercules A- 399 merupakan buatan Lokcheed Martin, Amerika Serikat. Pesawat tersebut merupakan pesawat pertama dari lima pesawat pengadaan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan RI yang tertuang melalui kontrak pada bulan Agustus 2019 lalu.
TNI AU melaksanakan pengadaan 5 pesawat C-130J Super Hercules yang akan datang secara bertahap, mulai Maret 2023, Juni 2023, Juli 2023, Oktober 2023 serta Januari 2024. Selanjutnya pesawat akan ditempatkan di Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanaksuma Jakarta.
Kelima pesawat angkut berat untuk mendukung pelaksanaan tugas TNI AU, baik OMP ataupun OMSP.