Hot Borneo

Kronologis Penemuan Pria di Tabalong Tewas Terjatuh dari Pohon

apahabar.com, TANJUNG – Seorang warga Desa Kembang Kuning RT 03, Haruai, Sahat Parlindungan (31), ditemukan meninggal…

Featured-Image
Jasad pria di Tabalong ditemukan usai terjatuh dari pohon aren setinggi belasan meter, Sabtu (9/7). Foto-Istimewa.

bakabar.com, TANJUNG – Seorang warga Desa Kembang Kuning RT 03, Haruai, Sahat Parlindungan (31), ditemukan meninggal usai terjatuh dari pohon Aren di perkebunan Desa Kapar, Murung Pudak, Tabalong, Sabtu (9/7) sore.

Korban diketahuitinggal di Kompleks Anugrah Regency 2, Kelurahan Belimbing Raya, Murung Pudak, Tabalong.

Terkait hal tersebut, kepolisian membeberkan kronologis penemuan korban yang meninggal dunia tersebut. Kejadiannya sendiri diketahui Polsek Murung Pudak dari laporan Kades Kapar melalui telepon.

Kapolres Tabalong AKBP Riza Muttaqin melalui Kapolsek Murung Pudak, AKP Samsu Suargana mengatakan, korban pertama kali ditemukan seorang warga bernama M Haqi Nazli. Saat itu sekitar pukul 14.00 Wita, dirinya pergi ke kebun untuk memetik cabai.

Saat melintas di lokasi, saksi melihat kaki orang terbujur di samping pohon. Karena tidak berani menghampiri, dirinya pulang ke rumah dan memberitahu saksi Ridwan.

Sekitar pukul 14.30 Wita, keduanya bersama warga lainnya, Ahmad Baihaqi dan Risqy Alwari, pergi untuk melihat kondisi orang yang terbaring di samping pohon itu.

“Saat dicek ternyata memang benar ada orang yang sudah tidak bernyawa terbujur kaku dengan posisi tertelungkup di dekat pohon,” jelas Samsu, Sabtu malam.

Kemudian sekitar pukul 16.00 Wita, keempat saksi bertemu dengan Jan Martuah Hapolongan Sinaga yang pergi ke sana untuk mencari korban Sahat Parlindungan.

“Setelah melihat orang yang meninggal tersebut, ternyata korban adalah orang yang dicarinya,” beber Samsu.

Dijelaskan Samsu, menurut keterangan istri korban, korban pergi dari rumah sekitar pukul 09.00 Wita untuk menyadap karet.

Biasanya korban setiap pukul 12.00 Wita, pulang ke rumah untuk istirahat makan siang. Namun saat itu sudah pukul 15.00 Wita, korban belum juga pulang.

“Mengetahui suaminya belum pulang, istri korban meminta Jan Martuah Hapolongan Sinaga untuk mencarinya, hingga bertemu dengan 4 warga yang menemukan korban sebelumnya,” kata Samsu.

Samsu bilang saat pihaknya datang ke TKP, posisi korban dalam posisi tertelungkup di bawah pohon aren mengenakan kaos warna biru malam dan celana pendek warna hitam. Korban diduga terjatuh dari atas pohon aren setinggi kurang lebih 15 meter.

“Menurut keterangan rekan korban, sehari-hari memang berprofesi sebagai penyadap pohon. Pekerjaan tersebut sudah dilakoninya sekitar 6 tahun,” ucapnya.

Setelah dilakukan olah TKP, korban kemudian dievakuasi ke RSUD H Badaruddin Kasim di Maburai untuk dilakukan pemeriksaan oleh dokter.

“Berdasarkan pemeriksaan dr Monica, korban mengalami luka pada bagian betis depan sebelah kanan, patah tulang kaki kanan, lengan tangan kanan patah dan memar bagian bahu kiri serta luka di bagian kepala kiri,” ungkap Samsu.

“Terkait kematian korban pihak keluarga tidak bersedia dilakukan autopsi. Mereka menerima kejadian yang dialami korban karena kecelakaan atau musibah dan bersedia membuat pernyataan,” sambungnya.

Korban rencananya akan dibawa ke rumah duka di Komplek Anugrah Regency 2, Kelurahan Belimbing Raya, Murung Pudak, Tabalong.

“Rencananya akan dipulangkan ke kampung halamannya di Medan,” tutup Kapolsek Murung Pudak, AKP Samsu Suargana.



Komentar
Banner
Banner