Pukul 12.59, korban ditemukan di dapur dengan kondisi terlentang dipenuhi darah yang sudah membeku.
Tak cuma itu, ditemukan sejumlah mata luka di tubuhnya. Di sekitar jasad juga terdapat potongan rambut yang berhamburan.
Ironisnya, Latifah sedang hamil 9 bulan. Korban kali pertama ditemukan oleh seorang penjual jaring atau jengkol yang ingin membayar utang.
Lama mengetuk, Latifah tak kunjung membuka pintu. Apalagi terkunci dari dalam. Kecurigaan pun muncul.
Bersama sejumlah warga, penjual jengkol itu pun akhirnya memaksa masuk melalui jendela.
Alangkah terkejutnya mereka menemukan Latifah dalam kondisi tak bernyawa dalam kondisi mengenaskan.
Di jasadnya ditemukan beberapa mata luka yang diduga bekas bacokan senjata tajam.
“Warga datang mencoba masuk melalui jendela. Ketika masuk, korban telah meninggal dunia,” ucap Rina, seorang rekan Latifah kepada bakabar.com di lokasi temuan.
Untuk memastikan kebenaran itu, Rina, warga Limpasu ini, bergegas mendatangi kediaman korban.
“Ini (rumahnya) dibangunnya bertahap, dapur pun belum rampung dibuat. Ini kurang lebih satu tahunan lah sudah. Kita kadang jalan-jalan ke sini,” kata dia.
Begitu polisi tiba, jasad korban langsung dibawa ke RSHD Barabai guna pemeriksaan medis. Rencananya jasad Latifah akan dimakamkan di Mahang.\\
“Di tempat ibunya,” jelas dia.
Ihwal dugaan pembunuhan, Kasat Reskrim Polres HST AKP Dani Sulistiono belum bisa memastikan.
Mayat Wanita Hamil Diduga Istri Muda Pembakal HST, Polisi Buka Penyelidikan
Satreskrim dan Tim Inafis Polres HST sudah turun tangan. Sejumlah barang dari rumah korban, seperti selimut diamankan.
“Kami masih lidik untuk kasus ini. Belum bisa memastikan penyebab korban ini meninggal. Sementara kita mintai keterangan para saksi,” ujar Dani, sore tadi.
Hingga pukul 17.00 tadi, suasana di depan rumah korban masih dipenuhi warga dan beberapa kerabat. Rumah kayu yang belum selesai dibangun itu masih dipasangi garis polisi oleh petugas.
Editor: Fariz Fadhillah