bakabar.com, BANJARBARU - KPU dan MUI Banjarbaru kompak mengajak masyarakat untuk dewasa berpolitik dan menjaga kerukunan, serta tidak mudah terprovokasi.
Ketua KPU Banjarbaru, Dahtiar, meminta seluruh masyarakat Kota Idaman untuk tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Saya mengingatkan masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh pihak-pihak di luar penyelenggara pemilu. Semuanya harus menjaga kedamaian dan saling menghormati,” ungkap Dahtiar, Minggu (1/12).
Dahtiar menegaskan proses pemilihan telah mengikuti mekanisme dan aturan yang ditetapkan, "Kalau terjadi pelanggaran, terdapat mekanisme yang harus diikuti. Mari tetap mematuhi aturan dan tetap berpikir jernih,” bebernya.
"KPU Banjarbaru telah menjalankan semua proses berdasarkan keputusan KPU RI sebagai regulator utama. Kami hanya melaksanakan aturan, termasuk mekanisme penghitungan suara dan penentuan pemenang. Pendiskualifikasian juga sudah sesuai dengan peraturan dan semuanya berjalan transparan," tegasnya.
Smentara Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banjarbaru, KH Nursyaid Ramli, juga menyampaikan imbauan yang sama.
Guru Nursyaid menegaskan pilkada hanya memilih orang yang berkeinginan menjadi pemimpin selama lima tahun. Makanya masyarakat harus tetap mengedepankan rasionalitas dan berpikir positif.
"Jangan terpecah belah hingga mengakibatkan hal-hal yang merugikan dalam waktu lebih lama. Jangan sampai terjadi kegaduhan yang berdampak kerugian orang lain hanya karena perbedaan pendapat,” bebernya.
"Masyarakat Banjarbaru mampu berpikir dewasa dan bijak dalam menyikapi Pilkada, sehingga tak mudah terprovokasi. Masyarakat harus bisa menahan diri kalau tidak setuju terhadap keputusan dan aturan. Maji jaga ketentraman dan kedamaian,” cetusnya.