bakabar.com, BARABAI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) telah menyiapkan posko logistik Pemilu 2024 di Desa Juhu, Kecamatan Batang Alai Timur (BAT), HST.
Untuk diketahui, Desa Juhu merupakan desa tertinggal dan terjauh yang ada di HST, serta memiliki akses tersulit untuk melakukan pendistribusian logistik Pemilu 2024.
"Karena Desa Juhu adalah desa terpencil di Kecamatan Batang Alai Timur, sehingga KPU telah mendirikan pos di kawasan daerah terpencil tersebut guna kelancaran distribusi logistik pemilu jelang pencoblosan," jelas Kadiv Perencanaan Data dan Informasi (Rendatin) KPU HST, Dr Murjani, Rabu (31/1/24).
Ia menjelaskan untuk seluruh logistik pemilu, baik untuk daerah terpencil maupun daerah lain, dalam waktu empat hari ke depan telah selesai tahap persiapan.
"Jadi tinggal menunggu jadwal pengantaran ke titik pos yang telah ditentukan saja," jelasnya.
Murjani mengakui bahwa pengantaran logistik yang paling lama biasanya ke desa terpencil. Butuh waktu seharian, bahkan bisa lebih.
Kendati demikian, pihaknya memastikan bahwa seluruh logistik pemilu akan didistribusikan tepat waktunya dan sampai pada tempatnya.
"Untuk proses pengantaran logistik pemilu ke desa terpencil, akan ada pengawalan dari pihak Kepolisian guna memastikan logistik-logistik aman hingga ke tempat tujuan yang telah ditentukan," ungkapnya.
Selain titik pos logistik di desa terpencil, kata Murjani, ada 10 pos lagi yang tersebar pada 10 kecamatan yang berbeda.
"Perjalanan untuk menempuh ke daerah tersebut membutuhkan waktu yang relatif cukup lama," jelasnya.
"Sehingga perlu memang efisiensi waktu dengan cara distribusi logistik pemilu pada lima hari sebelum waktu pemungutan suara," sambungnya.
Terkait jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di HST, Ia mengatakan ada sebanyak 898 TPS.
"898 TPS itu akan mengakomodasi 194.922 pemilih, yang terdiri dari 97.118 pemilih laki-laki dan 97.804 pemilih perempuan yang tersebar pada 169 desa," jelasnya.
Lebih lanjut, Murjani menjelaskan terkait teknis pendistribusian logistik pemilu yang akan dilaksanakan dengan pertimbangan cuaca ekstrem seperti hujan yang berpotensi bencana banjir.
Mengantisipasi hal itu, kata dia, KPU memutuskan bahwa pengantaran logistik pemilu lebih awal sebelum hari pemungutan suara.
"Peningkatan kordinasi dengan pemerintah daerah juga intens dilaksanakan khususnya instansi yang menangani kebencanaan di HST," tuturnya.
Kemudian juga untuk mengantisipasi banjir, pihaknya telah mendirikan 898 TPS di titik yang kemungkinan kecil tidak tergenang banjir.