bakabar.com, KOTABARU - Dilanda musim kemarau panjang, warga Kabupaten Kotabaru, Kalsel, mengalami krisis air bersih.
Akibat kondisi itu, warga terpaksa membeli ke penjual air tandon agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-sehari.
Penjual air dalam tandon pun terlihat ramai berkeliaran melayani para pembeli, utamanya di wilayah pusat Bumi Sa Ijaan.
Bahkan, salah seorang penjual air tandon di Kotabaru sudah satu minggu terakhir menjual air menggunakan mobil pikap.
"Iya, sudah satu minggu ini jualan air tandon," ujar Ciko, dijumpai bakabar.com, Selasa (3/10/2023).
Harga air berukuran 1.200 liter dipatok dengan penjualnya seharga Rp 75 ribu.
Sementara, para penjual air tandon itu mendapatkan air juga dengan cara membeli ke pemilik sumur bor seharga Rp 10 ribu per tandon.
Diwartakan sebelumnya, akibat dilanda kemarau panjang, embung di Desa Tirawan, Kecamatan Pulau Laut Sigam, kering. Distribusi air bersih ke ribuan pelanggannya terhenti total.
Perihal kondisi itu secara resmi disampaikan humas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotabaru, Syarwani, melalui video pada Senin (2/10/2023) kemarin.
Syarwani menyebut aliran air baku ke area embung Tirawan sudah tidak ada lagi akibat kemarau panjang melanda, sehingga tidak ada lagi air bersih yang bisa didistribusikan ke para pelanggan.
"Oleh karena itu, manajemen PDAM mengucapkan permohonan maaf, dan terhitung sejak hari ini, Senin (2/10) suplai air bersih PDAM dari embung Tirawan kami nyatakan setop beroperasi," ujarnya.
Selain itu, di sela pengecekan langsung ke area embung Tirawan, kondisi air sudah benar-benar kering dan bercampur lumpur.
"Kita lihat kondisinya sisa airnya saat ini sudah bercampur lumpur, dan sudah ada juga warga yang memancing ikan," pungkasnya.
Sementara berdasarkan catatan PDAM sendiri, air bersih dari embung Tirawan sebelumnya mampu menyuplai ke pelanggan sebanyak 3.039.
Semua pelanggan itu juga disebut merupakan warga yang tinggal di wilayah Kecamatan Pulau Laut Sigam, Kotabaru.