bakabar.com, MEDAN - Sebuah video viral terkait anggota TNI mengungkap jaringan judi togel di Langkat, Sumatera Utara yang melibatkan anggota polisi. Tak lama setelah itu, sebuah video lain beredar berisi pernyataan koordinator judi togel itu mengaku terpaksa mengatakan beri setoran ke polisi.
Video itu diunggah akun Instagram @peristiwaterkini pada Selasa (15/8). Dalam video tersebut terdapat pernyataan koordinator lapangan (korlap) judi togel di Langkat, Supriatin (38).
Supriatin mengatakan bahwa dirinya membantah pernyataan sebelumnya yang mengaku beri ‘setoran’ ke polisi untuk koordinasi terkait judi togel. Dia mengaku mengeluarkan pernyataan itu karena terintimidasi oleh Detasemen Intelijen (Denintel) Kodam I Bukit Barisan.
"Terkait video yang viral (pengakuan) saya mengenai pembuatan video itu di kantor Denintel, Jalan Gaperta. Masalah saya transfer Rp 25 juta ke Kanit Pidum itu tidak ada, ke polsek-polsek juga tidak ada," kata Supriatin dihadapan penyidik Polres Langkat.
Baca Juga: Sindikat Judi Togel Langkat Diungkap TNI, Videonya Viral di Medsos
"Karena rasa takut dan diintimidasi, maka timbul video itu, semua saya karang-karang," imbuhnya.
Pria yang mengenakan kaos hitam itu mengaku terpaksa membuat pengakuan soal setoran. Sebabnya, dia diintimidasi oleh para anggota Denintel Kodam I/BB yang menangkapnya dan mengelilinginya saat proses video.
"Saya memang terus terang, saya divideoin sama mereka, dikelilingi. Dengan rasa takut, rasa cemas, mereka bersenjata semua. Mau tak maulah, saya bilang dengan terpaksa," bebernya.
Terkait dengan pernyataan Supriatin, Polda Sumatera Utara (Sumut) buka suara. Pihaknya mengatakan kasus ini masih dilakukan pendalaman, khususnya terkait anggotanya yang diduga terlibat sindikat judi togel.
"Polres Langkat tentunya sedang melakukan proses pembuktian terkait dengan penangkapan tersebut," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi kepada awak media di Mapolda Sumut, Selasa (15/8).
Baca Juga: Judi Togel Libatkan Oknum Polisi, Polda Sumut: Kita Lakukan Pendalaman
Hadi menambahkan, pihaknya tengah melakukan pemeriksaan terkait penangkapan itu. Dia juga meminta awak media untuk menunggu hasilnya.
"Sementara itu ya. Kita terus melakukan proses pembuktian," ujar Kombes Hadi Wahyudi
Sebelumnya, sebuah video viral pada Selasa (15/8) berisi interogasi personel Denintel Kodam I Bukit Barisan yang mengungkap jaringan togel di Desa Wonosari, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sabtu (12/8). Mereka mengamankan empat orang, salah satunya polisi berinisial JPH yang berpangkat Aipda.
Dalam interogasi itu, Supriatin mengaku memberikan uang koordinasi kepada pihak Polres Langkat sebesar Rp. 25 juta per bulan. Supriatin juga mengaku telah memberikan uang koordinasi kepada Polsek Stabat sebesar Rp 5 juta per bulan