bakabar.com, MAJENE – Jumlah korban yang tewas dalam gempa bumi di Sulawesi Barat bertambah. Total ditemukan 90 korban hingga pukul 16.00, Selasa (19/1).
Dari 90 korban, 79 jenazah di antaranya ditemukan di Kabupaten Mamuju. Kemudian 11 korban lagi di Kabupaten Majene,
“Pencarian dilakukan dalam 20 sektor di Mamuju yang meliputi Kelurahan Binanga, Rimuku, Karema dan Simboro,” jelas Direktur Kesiapsiagaan Basarnas, Didi Hamzar, seperti dilansir detikcom.
“Dari 20 sektor, dibagi lagi menjadi 12 titik prioritas pencarian. Kami menurunkan 7 tim, sedangkan 2 tim digeser ke Majene untuk mencari 3 orang yang terduga tertimbun longsor di Malunda,” imbuhnya.
Selain memperlebar areal hingga titik yang belum didatangi, pencarian berikutnya juga melibatkan anjing pelacak.
Di sisi lain, jumlah warga yang mengungsi menurun drastis. Pengungsi di Mamuju berjumlah 7.255 orang, sementara di Majene tersisa 2.650 orang.
Hal tersebut lantaran beberapa pengungsi sudah kembali ke rumah atau eksodus ke tempat yang lebih aman seperti Makassar, Palu dan Pare-Pare.
Sebelumnya total warga yang mengungsi akibat gempa sebanyak 19.435 jiwa. Rinciananya 15.014 jiwa dari Mamuju, serta Majene 4.421 jiwa.
Dalam rangka pelayanan kesehatan korban pascagempa, TNI AD menyiapkan kapal rumah sakit. Tiga hari kedepan, rumah sakit lapangan juga dibangun.
Sementara di Mamuju, dua rumah sakit sudah beroperasi dari empat rumah sakit yang berdiri. Demikian pula aktivitas ekonomi masyarakat yang berangsur pulih.
Presiden Joko Widodo pun telah mengunjungi korban gempa di Mamuju, sekaligus berjanji memberi bantuan kepada seluruh warga terdampak.
Besaran bantuan menyesuaikan tingkat kerusakan bangunan. Kerusakan berat memperoleh bantuak Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta dan rusak ringan Rp10 juta.
Gempa dengan kekuatan magnitudo (M) 6,2 menggoyang Majene dan Memuju, Jumat (15/1). Terjadi sekitar pukul 02.28, gempa merusak rumah sakit dan Kantor Gubernur Sulbar.