bakabar.com, BANJARBARU – Pemprov Kalsel menggelar rapat koordinasi investasi dan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) di Novotel, Banjarbaru, Rabu (7/4/2021).
Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Kalsel, Safrizal mengakui pertumbuhan ekonomi di Banua mengalami kontraksi akibat pagebluk Covid-19.
Padahal menurutnya, pemulihan ekonomi di masa pandemi salah satu bentuk kemampuan pemerintah daerah dalam mengendalikan Covid-19.
Karena itu, Safrizal mengajak semua kabupaten-kota berkolaborasi membangun ekonomi.
“Membangun ekonomi, menuju skala ekonomi yang kompetitif pendekatannya adalah kolaboratif, kerjasama, fokus terhadap apa yang akan kita bangun maupun kita promosikan,” ujar Safrizal.
Safrizal meminta 13 kabupaten-kota di Kalsel agar lebih mengedepankan pendekatan ekonomi kolaboratif.
Sehingga diharapkan dapat fokus dalam melakukan branding produk ekonomi unggulan daerahnya.
"Menurut saya tak perlu masing-masing daerah menonjolkan produknya, tapi akhirnya economic skill-nya tak dapat,” tegasnya.
Safrizal menegaskan, cukup satu atau beberapa produk ekonomi yang dapat ditonjolkan, namun punya daya dongkrak bagi ekonomi daerah.
“Misalnya Kalsel ingin dikenal sebagai penghasil tepung tapioka terbesar di Indonesia, maka seluruh kabupaten kota di Kalimantan Selatan harus bisa berkolaborasi,” ujarnya mencotohkan.
Lantas, tiap daerah sanggup menyediakan lahan untuk menanam bahan baku tepung tapioka yaitu singkong yang berkualitas.
Sementara itu, Kepala DPMPTSP Kalsel, Nafarin MP mengatakan rakor ini digelar dalam rangka koordinasi antar pemerintah provinsi dengan kabupaten-kota agar saling berkesinambungan terhadap program kegiatan dan terpadu.
“Sesuai arahan Pj Gubernur, kita juga mendukung promosi investasi secara kolaboratif dan fokus pada satu atau beberapa branding saja,” sahutnya.