bakabar.com, BENGKULU – Tiga kapal nelayan tradisional Kota Bengkulu berisikan puluhan orang menyerang kapal yang bersandar di kawasan Pelabuhan Pulau Baai, Jumat (05/04/2019), siang.
Kejadian ini dilaporkan Antara, sebagai buntut sengketa penggunaan alat tangkap pukat harimau atau trawl di wilayah itu.
Penyerangan dari nelayan tradisional merupakan aksi balas dendam. Terutama terhadap pembakaran dua unit kapal nelayan tradisional yang diduga dilakukan para nelayan pengguna alat tangkap trawl.
Di lokasi penyerangan terdengar beberapa kali letusan senapan yang ditembakkan aparat polisi air, memperingatkan para nelayan tradisional untuk menahan diri dan mundur.
Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Ariefaldi Warganegara melalui Kasat Reskrim AKP Jufri, membenarkan informasi tersebut. Saat ini aparat kepolisian sedang menghimpun data dan melakukan tindakan terhadap hal itu. “Benar ada bakutembak antar nelayan,” katanya dikutip dari rmol, Jumat (5/4).
Ditanya soal korban atas kejadian tersebut, Jufri belum bisa memastikan berapa jumlah korban. “Masih dilaut,” ucapnya singkat.
Baca Juga: Baru Dirilis, Edisi Pertama Tiga Prangko Tokoh Komik Jagoan Indonesia Capai Rp8 Juta
Baca Juga: Pangdam Cenderawasih Tegaskan Tidak Ada Penarikan Prajurit dari Nduga
Baca Juga: Ada Jual Jasa Memviralkan Hoaks
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin