Regional

Konflik 2 Kelompok Masyarakat di Banjarbaru Berakhir Damai

Konflik dua kelompok masyarakat yang dipicu sengketa tanah di Banjarbaru, berkesudahan dengan damai.

Featured-Image
Disaksikan Wali Kota Banjarbaru, dua tokoh masyarakat yang sempat berseteru akhirnya berpelukan sesuai sepakat mengambil jalan damai. apahabar.com/Fida

apahabar BANJARBARU - Konflik antarkelompok masyarakat yang dipicu sengketa tanah di Banjarbaru, berkesudahan dengan damai.

Perdamaian tersebut dicapai setelah kedua tokoh masyarakat yang berkonflik, melakukan musyawarah di Markas Kodim 1006/Banjar di Martapura, Sabtu (20/5) siang.

Keputusan itu semakin sahih, karena pertemuan juga dihadiri Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin, Komandan Kodim 1006/Banjar Letkol (Kav) Zulfiker Sembiring dan unsur pimpinan daerah lainnya.

"Alhamdulillah semuanya telah mencapai kata sepakat. Kesepakatan damai telah diterima sepenuhnya oleh kedua belah pihak," papar Salam, tokoh masyarakat yang juga Ketua Dayak Kulawarga Borneo.

Baca Juga: 11 Tahun Mengungsi, Penyintas Konflik Sunni-Syiah Sampang Pulang Kampung

"Kesepakatan tersebut juga demi menjaga agar situasi di Banjarbaru maupun Kalimantan Selatan tetap kondusif, aman dan tertib. Kami juga berharap masyarakat tak mudah terprovokasi," imbaunya.

Sementara tokoh masyarakat Madura di Banjarbaru, Mansyur, berharap persoalan serupa tak terulang lagi. Terlebih konflik sosial yang belum lama terjadi, telah membuat masyarakat dari kedua belah pihak tidak nyaman.

Baca Juga: Menguak Khasiat Minyak Bintang, Senjata di Balik Kesaktian Ida Dayak

“Dengan dukungan semua pihak seperti Wali Kota, Dandim dan seluruh unsur terkait, semoga tidak terjadi lagi permasalahan antar kelompok masyarakat di Banjarbaru,” tutur Mansyur.

"Seyogyanya sengketa tanah bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan tak merembet kepada persoalan lain. Alhamdulillah permasalahan ini dapat diselesaikan," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner