bakabar.com, JAKARTA - Penasihat hukum Susi Air, Donal Fariz mengaku jika pihaknya mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan pilot Philips Mark Mehrtens yang saat ini disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Memang seluruh informasi itu tidak kami dapatkan. Memang kondisinya penyanderaan, sehingga langkah-langkah spesifik itu tidak terungkap seluruhnya kepada masyarakat," ujar Donal di Jakarta, Rabu (1/3).
Ia menerangkan bahwa Susi Air dan pemerintah pun masih berupaya melakukan komunikasi dengan kelompok yang menyandera pilot Susi Air.
Baca Juga: Prabowo Pantau Perkembangan Penyelamatan Pilot Susi Air di Papua
"Tetapi pemerintah daerah Kabupaten Nduga mereka menyampaikan sudah mengutus orang yang bisa berkomunikasi dengan kelompok penyandera," jelasnya.
Donal juga mengatakan jika kelompok penyandera pilot Susi Air tidak mencoba berkomunikasi dengan perusahaan.
"Jadi zero komunikasi saat ini antara kelompok penyandera dengan kami," kata Donal.
Baca Juga: KKB Papua Sandera Pesawat Susi Air, Diduga karena Tak Dapat Dana Desa
Maka saat ini tidak ada permintaan-permintaan tertentu yang lazimnya kelompok penyandera itu sering, ransum, dan lain-lain yang disampaikan keperusahaan Susi Air.
"Sampai dengan saat ini tidak ada komunikasi, tidak ada informasi, justru cara berkomunikasi mereka adalah menyampaikan foto-foto dan video-video itu kepada kawan-kawan jurnalis," sambungnya.
Baca Juga: Pencarian Pilot Susi Air, Polda Papua Dukung Keterlibatan TNI AD
Sementara, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman telah melepas pasukan TNI ke Papua untuk menekan pergerakan KKB di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua.
Dudung melepas pasukan TNI AD di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta pada hari Jumat (10/2).