bakabar.com, TANJUNG – Di hari kedua melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan, Komisi V DPR RI meninjau usulan lokasi wacana pembangunan bandara internasional di bumi Sarabakawa, Selasa (19/4).
Peninjauan dipimpin langsung Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaifullah Tamliha, dengan diikuti kementerian dan lembaga mitra kerja komisi.
Adapun lokasi yang diusulkan Pemkab Tabalong untuk pembangunan bandara internasional berada di Desa Kambitin, Kecamatan Tanjung.
Di depan rombongan, Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani, menjelaskan luas lahan yang pihaknya usulkan untuk dibangun bandara internasional di lahan seluas 200 hektar dan masih bisa dikembangkan lagi.
“Kenapa ini kami sepakati dua tahun yang lalu sebagai lokasi bandara saat merevisi rencana tata ruang kabupaten? Karena menurut informasi di sini pernah ada bandara kecil karena di sini ada empat sumur aktif Pertamina waktu itu, yang minyak mentahnya dibawa ke Balikpapan. Apakah pakai helikopter atau pesawat kecil,” jelasnya.
Anang bilang dari segi jarak lokasi ini dekat dengan Barito Timur, Kalimantan Tengah dan paling dekat dengan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
“Ini juga dekat dengan rencana dulu jalan provinsi sekarang jalan nasional dari Babirik-Amuntai, Amuntai-Kelua, Kelua-Tanjung, jalan itu nanti akan melewati lokasi rencana bandara internasional,” terangnya.
“Jadi lokasi ini ditinjau dari berbagai aspek memang tepat bandara internasional dibangun di sini,” sambung Anang.
Kata Anang, dirinya menyerahkan sepenuhnya dengan Kementerian Perhubungan, tentu nanti dari BMKG akan turun ke sini untuk memeriksa soal angin dan sebagainya.
“Pada dasarnya apakah lokasi ini yang ditetapkan atau bila tidak memenuhi syarat kita carikan yang memenuhi syarat, namun prinsifnya Tabalong siap untuk dibangun bandara internasional,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Komisi V DPR RI, Syaifullah Tamliha, setelah melihat lokasi tersebut berpandangan, lokasi ini cocok dibangun bandara internasional yang bisa multifungsi sebagai pangkalan militer.
“Lokasi ini juga sangat strategis karena terletak di antara Provinsi Kalsel, Kalteng dan Kaltim. Karena apapun yang terjadi sekitar IKN itu tentu ada di sini dan Basarnas juga sudah akan membangun kantornya itu di sini,” ucapnya.
“Hal itu karena kita fungsikan bahwa Tabalong ini adalah penyangga IKN, dia tidak bisa berdiri sendiri sehingga Komisi V DPR melakukan dua tempat tujuan reses, yaitu ke Kaltim dan Kalsel,” imbuhnya.
Apa yang akan dilakukan Komisi V menindaklanjuti pertemuan rencana pembangunan bandara internasional di Tabalong?
“Kita di Komisi V mempunyai hak konstitusional yaitu politik anggaran, kita akan berbicara dengan Bappenas, Menteri PUPR, Menteri Perhubungan, seberapa besar sih anggaran yang dialokasikan untuk membangun sebuah bandara,” kata Syaifullah.
Dalam peninjauan itu rombongan juga melihat peta lokasi yang langsung dipaparkan oleh Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani.