bakabar.com, BANJARBARU - Langkah cepat diambil Komisi I DPRD Banjarbaru untuk mengantisipasi potensi kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan seperti yang terjadi di Banjar.
Langkah tersebut diwujudkan melalui rapat dengar pendapat yang digelar, Senin (13/10) sore. Rapat melibatkan 21 dapur pelaksana program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Banjarbaru.
Ketua Komisi I DPRD Banjarbaru, Ririk Sumari Restuningtyas, menegaskan langsung mengambil inisiatif untuk memastikan seluruh dapur pelaksana program MBG tetap aman dan sesuai dengan standar kesehatan.
“Kami kaget dan prihatin dengan kejadian di daerah tetangga. Makanya kami bergerak cepat untuk memastikan kondisi dapur MBG di Banjarbaru benar-benar aman dan tidak ditemukan potensi keracunan,” ungkap Ririk.
Hasil pembahasan bersama Pemkot Banjarbaru dan para pengelola dapur menunjukkan bahwa pelaksanaan program MBG di Kota Idaman berjalan baik dan aman.
“Artinya tidak ditemukan permasalahan serius. Kalau pun ada temuan, masih bersifat masih ringan dan bisa segera ditangani,” tukas Ririk.
Meski begitu, Komisi I tetap memberikan atensi khusus kepada para pengelola dan petugas dapur agar meningkatkan kewaspadaan serta disiplin dalam menerapkan SOP pengolahan makanan.
“Kami minta koordinator wilayah untuk rutin memantau kelayakan dapur, baik dari bahan baku, kebersihan peralatan, hingga distribusi makanan. Ini tanggung jawab bersama,” tegas Ririk.
Adapun langkah antisipatif bukan bentuk kecurigaan terhadap kualitas makanan MBG di Banjarbaru, melainkan upaya pencegahan dini demi keselamatan penerima manfaat.
“Bukan berarti kami menilai dapur-dapur itu tidak baik, justru kami ingin menjaga agar tidak mucul kejadian serupa. Lebih baik mencegah sebelum terjadi,” tambah Ririk.
Sementara Koordinator Wilayah SPPG Banjarbaru, Citra Nurfitriani, mengapresiasi langkah cepat yang diambil Komisi I dan Pemkot Banjarbaru.
“Tentunya diharapkan MBG di Banjarbaru ini bisa terus berjalan dengan baik dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” sahut Citra.
Citra menambahkan bahwa seluruh dapur pelaksana MBG di Banjarbaru sedang dalam proses sertifikasi kelayakan oleh Dinas Kesehatan.
“Kami sudah mendaftarkan seluruh dapur untuk proses sertifikasi. Kelayakan menitikberatkan penerapan SOP mulai dari penerimaan bahan, pengolahan, hingga distribusi makanan. Petugas juga wajib memakai APD dan menjaga kebersihan dapur sampai pembuangan limbahnya,” tutup Citra.









