"Melihat suasana di rumah almarhum saja sudah sedih. Teringat selalu. Sewaktu alm dibawa ke rumah sakit dan kembali pulang ke rumahnya lagi. Ya sedih lah pokoknya," ujar Yayar dihubungi media ini, Senin (27/9) sore.
Esok, tepat dua bulan Herlan buron. Pria satu ini menjadi sosok yang paling dicari setelah membunuh Didi Rahman di kediamannya Desa Gambah, Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
Sampai hari ini, Polda Kalsel yang telah menerjunkan tim buru sergap gabungan belum juga mampu menangkapnya. Lantas, apa harapan keluarga?
"Kami menghargai upaya dan kerja keras kepolisian. Itu kasus pembunuhan paman es krim [di Paramasan, Kabupaten Banjar] saja lima bulanan baru dapat, intinya kami berharap Herlan segera tertangkap," ujar Yayar.
Siang-malam polisi terus memburu Herlan. Lokasi potensi Herlan sembunyi di kawasan Gambah telah dijaga.
Namun begitu, Herlan tak kunjung tertangkap. Yayar pun bingung kabur ke mana Herlan.
"Andai dia mati. Aku pengen liat tulang belulangnya. Sampai ke ujung duniapun. Kada [tidak] tenang hidup Herlan itu," ujar Yayar.
Di genap dua bulan adiknya itu, Yayar berharap ada pihak baik hati melaporkan keberadaan Herlan.
"Aku berharap. Mudah-mudahan ada orang yang berhati malaikat. Ringan hati membantu. Jikalau ada melihat pelaku di manapun ia berada laporlah ke aku ataupun lewat kepolisian. Ciri-cirinya sudah kami sebar," ujarnya.
Ciri Herlan
Sebagai pengingat, Herlan memiliki ciri khusus dari perkelahian mautnya di Kotabaru 2011 silam.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: