bakabar.com, JAKARTA - Antisipasi dan perencanaan yang telah disusun untuk diimplementasikan dengan baik diyakini mampu mendukung kelancaran angkutan Lebaran 2023.
Pengamat transportasi dari Institut Teknologi Sumatera (Itera) Ilham Malik menilai kolaborasi manajemen mudik yang sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk kelancaran, keamanan, ketertiban, dan keselamatan seluruh pengguna jasa dapat menghadirkan layanan angkutan Lebaran yang lebih baik daripada tahun lalu.
"Kami optimistis layanan mudik dan arus balik dengan kapal penyeberangan, khususnya di lintas Merak-Bakauheni pada masa Angkutan Lebaran 2023, bakal lebih baik daripada Lebaran 2022," kata Ilham Malik dalam keterangan yang diterima Senin (3/4).
Pemerintah bersama dengan seluruh operator penyeberangan dan pemangku kepentungan lainnya yang bertanggung jawab pada manajemen mudik dan arus balik Lebaran 2023, terutama di penyeberangan Jawa-Sumatera, sudah mendapatkan lesson learned yang krusial dari fenomena mudik Angkutan Lebaran 2022.
Baca Juga: Pemprov DKI Siapkan 2.428 Bus Angkutan Mudik Lebaran
Ilham Malik memandang perlu sinergi dan kolaborasi, khususnya manajemen mudik yang baik, sehingga bisa meminimalkan dampak dari tingginya volume kendaraan yang akan menggunakan layanan penyeberangan di Merak-Bakauheni.
"Kami memastikan volume pemudik dan kendaraan pada tahun ini akan lebih tinggi daripada tahun lalu," katanya.
Ilham mengapresiasi rencana pemerintah dalam distribusi layanan penyeberangan untuk kendaraan roda dua dan logistik bahan pokok (truk) yang akan dialihkan dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Ciwandan, Banten yang akan melayani menuju Pelabuhan Panjang, Lampung.
Kendaraan roda dua, lanjut dia, membutuhkan distribusi pembebanan ke penyeberangan di luar pelabuhan ASDP, yakni Merak dan Bakauheni demi meminimalisasi antrean.
Baca Juga: Kesiapan Angkutan Lebaran, Ditjen Hubla Persiapkan Rencana Secara Baik
"Namun, untuk tercapainya efektif dan efisien layanan melalui jalur Ciwandan-Panjang, harus dipastikan kesiapan rekayasa lalu lintas terpadu selama angkutan Lebaran di kawasan Ciwandan dan Panjang agar tidak terjadi antrean," katanya menegaskan.
Dikatakan pula bahwa rekayasa lalu lintas baik di Kawasan Pelabuhan Merak, Bakauheni, Panjang, dan Ciwandan harus dikendalikan sepenuhnya oleh pihak kepolisian.
Guna menjamin kelancarannya tersebut, kata dia, Polri dapat melakukan pemodelan komputerisasi untuk mengetahui sebaran volume lalu lintas yang akan diterapkan saat masa mudik nanti.
Dengan demikian, diskresi di lapangan dapat diambil jika memang ada kondisi force majeure, di luar analisis maksimum impact yang sudah disimulasikan dengan sistem komputerisasi visim maupun visum.
Baca Juga: Angkutan Lebaran 2023, KAI Cirebon: Masih Tersedia 92.279 Tiket
Sementara itu, Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengingatkan para pengguna jasa penyeberangan kapal ferry, khususnya di lintas sibuk Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk, agar membeli tiket Lebaran mulai dari sekarang. Pembelian tiket sudah bisa dipesan melalui aplikasi dan web Ferizy sejak H-60 sebelum keberangkatan.
"Calon pemudik harus sudah mulai rencanakan jadwal berangkat, minimal H-1 sudah bertiket. Saat ini sudah tidak ada penjualan tiket di pelabuhan," ujar Shelvy.