BPJS Kesehatan Barabai

Kisah Warga HST Keguguran & Dirawat di Rumah Sakit Pakai KIS

apahabar.com, BARABAI – Lia (25) punya kenangan pahit pada masa kehamilannya. Ia mengalami keguguran saat memasuki…

Featured-Image
Lia saat mengurus adminstrasi JKN-KIS di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Barabai.Foto-Feri for apahabar.com.

bakabar.com, BARABAI – Lia (25) punya kenangan pahit pada masa kehamilannya.

Ia mengalami keguguran saat memasuki usia ke 3 bulan kandungannya.

Lia diharuskan untuk melakukan tindakan medis.

"Cukup sedih kalau saya mengingat kejadian itu. Saat itu kondisi kandungan saya yang masih muda dan mengalami kelelahan,” ucap Warga Desa Wawai, Batang Alai Selatan, Hulu Sungai Tengah (HST) ini, Selasa (23/8).

Kenangan yang paling membekas bagi Lia yakni ketika rawat inap (ranap).

Hal itu pasca-keguguran 2021 silam.

Tiga hari lamanya ia dirawat inap di rumah sakit di Barabai.

Beruntung, ia dijamin oleh Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari Pemerintah HST.

Setelah keguguran, ia dibawa ke puskesmas.

Pihak puskes merujuknya ke rumah sakit karena perlu tindakan lanjutan.

“Itu supaya bersih," kata Lia.

Saat itu Lia khawatir. Sebab, ia berpikir akan menggelontorkan uang lebih untuk melakukan pembersihan dan perawatan itu.

“Namun dipastikan pihak puskesmas, dengan JKN-KIS yang saya miliki bisa dijamin alias gratis,” jelasnya.

Ia bilang suaminya lantas memastikan informasi itu ke pihak administrasi BPJS Kesehatan di rumah sakit.

“Memang kami tidak keluar biaya sama sekali untuk pelayanan saat itu," imbuhnya.

Cerita dengan JKN-KIS kala itu menjadi momen tersendiri bagi Lia.

Ia bahkan tidak menyangka selembar kartu yang dimilikinya itu membuatnya terbebas dari biaya perawatan yang diperolehnya.

"Tidak hanya pas rawat inap saja saya terjaminnya. Sampai saya kontrol juga masih dijamin dan membuat saya sangat tenang,” cetusnya.

Yang menarik bagi Lia yakni pelayanan dari rumah sakit.

"Pelayanan dan perlakuan pihak rumah sakit tidak ada perbedaan dengan yang lainnya," tutupnya.



Komentar
Banner
Banner