Di tempat selanjutnya, ia menjaga lahan parkir di salah satu toko perawatan kulit. Belum lama di tempat baru, ia berebut lahan parkir dengan warga di sekitar lokasi tersebut. Ia memutuskan mengalah hingga kemudian pindah menjaga lahan parkir di daerah Mangkubumen.
"Berkali-kali pindah lahan," katanya.
Baca Juga: Tak Lunasi BPIH, 32 Jemaah Haji Purbalingga Tak Berangkat ke Tanah Suci
Sri mengutarakan bahwa niatnya untuk berhaji sudah ada pada dirinya sejak kecil waktu duduk di bangku sekolah dasar. Hingga dapat mengumpulkan uang untuk haji bersama sang istri, Suminem (58).
"Haji itukan panggilan Allah. Karena saya punya niat sejak kecil. Alhamdulilah saya mencari rejeki tidak ada kendala, tidak pernah sakit," ujarnya.
Ia selalu mensyukuri berapa pun pendapatannya yang diterima. Pernah dalam sehari ia mengantongi uang hasil parkir sebesar Rp50 ribu. Sebanyak 50 persen pendapatannya diserahkan kepada istrinya untuk ditabungkan buat keperluan haji.
Adapun sisa uangnya sebesar Rp20 ribu digunakannya untuk kebutuhan makan sehari-hari. Sisa Rp5.000 lainnya digunakannya untuk kebutuhan membeli obat kalau sedang mengalami sakit.
Baca Juga: Kemenag Berikan Kemudahan, Calon Jemaah Haji Tidak Didampingi Mahram Lagi
Sri mengungkapkan semula ia diberangkatkan haji pada 2022 terpaksa harus ditunda. Ini disebabkan karena batasan usia. Hingga pada akhirnya Sri baru mendapatkan informasi dapat berangkat pada 2023 ini.
"Istri saya sudah berangkat duluan tahun kemarin. Kalau saya karena terhalang usia, terbatas 65 tahun. Sekarang sudah tidak ada. Harapannya saya sekeluarga sehat semua, dapat rejeki yang halal," tutupnya.