Kisah Rasulullah Saat Hadapi Krisis Ekonomi

Nabi Muhammad SAW pernah menghadapi krisis ekonomi. Persoalan krisis ekonomi sebenarnya bukanlah hal baru.

Featured-Image
Ilustrasi. Foto-net

Mereka juga melakukan upaya penghasutan dengan melakukan pemboikotan agar tidak memberi bantuan makanan kepada kaum Muhajirin yang datang dari Makkah.

Krisis ekonomi saat itu juga disebabkan oleh peperangan antara suku Aus dan Khazraj yang berkepanjangan. Peperangan yang memakan waktu cukup lama itu tentunya mengeluarkan ongkos konflik yang tidak sedikit, seperti membeli peralatan senjata dan alat perang lainnya.

Di sisi lain, kaum Muhajirin juga sedang mengalami masa transisi ekonomi akibat perpindahan yang mereka lakukan. Hampir semua barang, hewan ternak, dan barang berharga lainnya ditinggal di Makkah.

Kemampuan ekonomi mereka sangat terbatas, apalagi krisis ekonomi 'bawaan' dari Makkah yang telah mereka hadapi sebelumnya. Tentunya kondisi ini menjadikan krisis ekonomi di Madinah semakin bertambah.

Kondisi yang sangat menyulitkan juga terjadi pada 9 H, yakni pada saat berhadapan dengan tentara Romawi pada Perang Tabuk. Saat itu terjadi musim panas yang berkepanjangan di Madinah, sementara itu tentara Romawi jauh lebih siap secara peralatan dan amunisi perang.

Demikianlah sekilas gambaran tentang berbagai impitan kondisi krisis ekonomi yang dihadapi Rasulullah SAW dan para sahabat dengan segala faktor dan kondisi yang melingkupinya. Meski begitu, Rasulullah sebagai seorang yang 'paripurna' dengan sigap dan responsif melewati krisis tersebut dengan sukses.

HALAMAN
1234
Editor


Komentar
Banner
Banner