Nasional

Kisah Alumnus Teknik Mesin di Kotabaru Banting Setir Menjadi Petani Jeruk 

Sekalipun tidak menekuni bidang pekerjaan yang pernah dipelajari, Muhammad Rasid tak pernah berputus asa untuk merajut mimpi dan usaha menjadi petani sukses

Featured-Image
Muhammad Rasid memperlihatkan buah jeruk yang tinggal beberapa bulan lagi siap dipanen. Foto: apahabar.com/Masduki

bakabar.com, KOTABARU - Sekalipun tidak menekuni bidang pekerjaan yang pernah dipelajari, Muhammad Rasid tak pernah berputus asa untuk merajut mimpi dan usaha menjadi petani sukses di Kotabaru.

Rasid sebenarnya tidak memiliki basis ilmu pertanian. Pria berusia 35 tahun ini justru menggenggam ijazah diploma (D-3) jurusan teknik mesin. 

Bukan membuka atau bekerja bengkel, Rasid kemudian memilih bercocok tanam di kebun. Salah satunya menanam buah jeruk varietas Madang dan Pontianak di atas lahan seluas 1,5 hektare di RT 07 Desa Gunung Sari.

Berkat berkat kerja keras dan ketekunan, jeruk yang ditanam Rasid tumbuh cukup subur dan berbuah lebat.

"Sebelumnya selama bertahun-tahun, saya menanam sayuran. Hasilnya untuk kebutuhan keluarga, lalu sebagian ditabung untuk membeli ladang yang sekarang ditanami jeruk ini," ungkap Rasid, Minggu (22/10).

"Saya memilih menjadi petani lantaran tidak ingin bergantung kepada orang lain. Pun menjadi seorang petani juga bisa sukses, kalau dijalani dengan ikhlas, tekun dan kerja keras," tegasnya.

Diestimasi jeruk yang ditanam Rasid menghasilkan buah sebanyak 15 sampai 20 ton. Dengan harga Rp6.500 per kilogram, pendapatan yang berpotensi diraup mencapai Rp6,5 juta.

"Panen tidak bisa dilakukan bersamaan, karena banyak buah yang masih sebesar kelereng. Sementara jeruk akan dijual di sekitar Kotabaru, hingga luar daerah sesuai permintaan," jelas Rasid.

Editor


Komentar
Banner
Banner