Nasional

Kiat Pemkot Banjarmasin untuk Ramah Kaum Difabel

apahabar.com, BANJARMASIN– Hari Penyandang Disabilitas Internasional 2018 menjadi momentum elemen masyarakat bukan hanya pemerintah dalam membangun…

Featured-Image
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina. apahabar.com/Robby

bakabar.com, BANJARMASIN– Hari Penyandang Disabilitas Internasional 2018 menjadi momentum elemen masyarakat bukan hanya pemerintah dalam membangun Banjarmasin sebagai kota yang ramah bagi kaum difabel.

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengungkapkan bahwa pihaknya merasa sudah memberikan pelayanan di sektor pembangunan yang berpihak kepada kaum difabel.

Ke depan pihaknya akan berupaya meningkatkan pelayanan yang sudah ada, melalui beberapa program.

Pertama, memberikan jaminan hukum berupa peraturan daerah. Membuatkan transportasi umum. Kemudian me-launching pekerjaan khusus bagi kaum difabel.

“Ada beberapa fasilitas publik yang kita berikan, aksesibilitas kepada teman-teman difabel, saran pelayanan publik di seluruh SKPD kota Banjarmasin,” Ibnu Sina dalam perayaan Hari Disabilitas 2018 di Banjarmasin, siang tadi.

Menurut Ibnu, Pemerintah Banjarmasin berencana melahirkan transportasi umum khusus penyandang disabilitas di 2019 mendatang.

Angkutan umum tersebut akan didesain khusus untuk penyandang disabilitas di kota Banjarmasin.

Soal minimnya lapangan kerja, Ibnu menegaskan pihaknya akan segera melakukan me-launching job fair untuk para difabel paling lambat di awal 2019.

“Ini sudah ada beberapa perusahaan swasta yang sudah menerima para penyandang disabilitas di kota Banjarmasin,” ungkapnya.

Organisasi Difabel menilai, saat ini penerimaan CPNS 2018 di Banjarmasin masih bersifat diskriminatif bagi kaum difabel.

Banjarmasin, kata Ibnu, sebenarnya sudah diiberikan kouta sebanyak dua orang bagi penyandang disabilitas. Toh, Ibnu berkata dari beberapa calon yang mengikuti tidak ada yang mampu memenuhi passing grade.

“Akan tetapi, kesempatan masih ada lantaran akan digunakan sistem rangking.”

Sebelumnya, Organisasi Difabel menilai, pelayanan Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin terhadap penyandang disabilitas belum maksimal.

"Permasalahan kaum difabel menyangkut bidang infrastruktur, tranfortasi dan lapangan kerja belum tertangani dengan baik," jelas Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Banjarmasin, Slamet Riadi, Sabtu (1/12).

Riadi mengungkapkan bahwa pelayanan terhadap 3.897 jiwa penyandang disabilitas di Kota Seribu Sungai masih kurang. Seperti halnya, pelayanan di bidang infrastruktur, masih belum sepenuhnya berpihak kepada penyandang disabilitas.

"Kita ingin Pemkot Banjarmasin menyediakan tranportasi khusus penyandang disabilitas, agar seluruh angkutan umum mengakomodir penyandang disabilitas," katanya di sela Hari Disabilitas Internasional 2018 di Halaman Balai Kota Banjamasin, siang tadi.

Di sektor lapangan kerja, Slamet menyoroti kurangnya penyandang disabilitas khususnya di bidang swasta dan negeri di Banjarmasin diberikan kesempatan kerja.

Perusahaan atau pemerintah masih memberikan persyaratan yang bersifat diskriminatif dan cukup memberatkan bagi difabel. Persyaratan pada Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 beberapa bulan lalu, misalnya, dinilai tak mengakomodir kaum difabel.

"Sehingga teman-teman kami, belum lagi masuk tes pegawai negeri sudah terpental duluan. Karena persyaratan yang mendiskriminasi kami," tegasnya.

Baca: Hari Disabilitas 2018: Banjarmasin Tak Ramah untuk Kaum Difabel

Reporter: M Robby
Editor: Fariz



Komentar
Banner
Banner