bakabar.com, BANDUNG – Ketum PAN, Zulkifli Hasan bertemu dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Pertemuan itu berlangsung di kediaman Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Bandung.
Berdasarkan keterangan tertulis, Minggu (29/8/2021), mereka berbincang empat mata sekitar 2 jam.
Lantas apa sih yang mereka bahas? “Sudah lama tidak bertemu. Jadi kita ngobrol. Bicara soal Indonesia. Kita butuh jalan tengah untuk sama-sama membesarkan bangsa ini,” kata Zulkifli Hasan dalam keterangan tertulis dilansir detik.com, Minggu (29/8).
Bagi Ridwan Kamil, senang bisa ditemui Zulkifli Hasan. Bahkan, ia juga diundang ke acara PAN.
“Bahagia dikunjungi Pak Zul. Beliau sekalian mengundang acara peresmian Rumah PAN Jabar yang akan diselenggarakan nanti malam,” ujarnya.
Zulkifli Hasan dan Ridwan Kamil dilaporkan sempat nge-vlog hingga membuat video TikTok bareng usai pertemuan.
Bagi Zulkifli Hasan, platform TikTok tepat untuk menyapa anak zaman sekarang.
“Saya baru tahu beberapa waktu terakhir. Kata Kang Emil, ini platform yang penting untuk menyapa generasi muda. Sudah nggak zaman spanduk dan baliho,” ucap Zulkifli Hasan.
Nama Ridwan Kamil kerap muncul di survei capres 2024. Meski begitu, keduanya enggan berkomentar soal Pilpres 2024.
Masuk Koalisi
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengumpulkan Ketum dan Sekjen parpol koalisi pemerintah di Istana Merdeka, Jakarta.
Ternyata, dalam pertemuan tersebut, ada parpol yang menjadi anggota baru koalisi yakni PAN.
PAN seperti dilansir Tempo.co, secara terbuka menyatakan bergabung ke koalisi pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Dua politikus Senayan yang mengetahui komunikasi PAN dan Istana menyatakan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan setidaknya tiga kali ditawari untuk menjadi menteri.
Komunikasi itu terjalin sejak beberapa bulan lalu. “PAN sudah lama berkomunikasi dengan Presiden Jokowi dan diminta membantu pemerintah. Sebetulnya sudah diberikan beberapa nama ke Presiden dari reshuffle pertama,” kata seorang narasumber tersebut.
Dua narasumber ini menyebutkan, Zulkifli menyodorkan nama mantan Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir. Akan tetapi, Istana menawarkan agar Zulkifli yang mengisi jatah tersebut.
Namun Zulkifli, disebut menyatakan ingin berfokus mengurus partai. Ia lantas menyodorkan nama lain, seperti Asman Abnur, Eddy Soeparno, dan Viva Yoga Mauladi.
