Sport

Ketum KOI: PBSI Jadi Tolok Ukur Utama Pembinaan Prestasi Olahraga Indonesia

apahabar.com, JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menyatakan Persatuan Bulu…

Featured-Image
Menpora Zainudin Amali membuka Piala Presiden 2022. Turut Hadir di acara tersebut, Ketum PP PBSI, Agung Firman Sampoerna, Sekjen PP PBSI, Irjen Fadil Imran, Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari, dan Presdir Adaro Energi Indonesia, Boy Thohir, serta, Ketua Harian PP PBSI, Alex Tirta.

bakabar.com, JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menyatakan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menjadi tolok ukur utama dalam pembinaan prestasi olahraga di Indonesia.

Okto menilai, tata kelola organisasi maupun pembinaan prestasi PBSI menjadi tolok ukur pembinaan olahraga di tanah air.

Selain itu, karena PBSI telah memiliki turnamen yang komplit.

Mulai dari kejuaraan dunia, rangkaian tur Badminton World Federation (BWF) series, dan kejuaraan nasional.

Hingga Piala Presiden 2022 yang beru pertama kali digelar di Indonesia.

Piala Presiden 2022 ini baru saja dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali pada Senin 1 Agustus 2022.

Turnamen berlangsung di Gedung Olahraga Nanggala Cijantung Jakarta Timur hingga 6 Agustus 2022.

600 atlet dari 30 provinsi di Indonesia mengikuti Piala Presiden 2022 ini.

“Piala Presiden menjadi bukti nyata komitmen PP PBSI untuk melahirkan atlet-atlet andal,” kata Okto dalam keterangan tertulisnya kepada bakabar.com, Senin (1/8).

Atlet-atlet andal yang akan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Menurut Okto, Piala Presiden ini adalah langkah luar biasa karena ini merupakan legitimasi.

Okto berharap, prestasi ini dapat memotivasi cabang olahraga lain agar menyusul PBSI terkait turnamen yang komplet.

"Kita saat ini punya DBON yang merupakan program utama Kemenpora, sehingga akan selalu ada promosi dan degradasi," ujar Okto.

Sementara itu, Ketua Pengurus Pusat (PP) PBSI Agung Firman Sampoerna menjelaskan Piala Presiden menjadi salah satu bagian penting pembinaan bulu tangkis.

Terutama dalam melakukan pencarian bakat atlet untuk pembinaan usia dini.

"Yang dipantau di sini pebulu tangkis usia 13, 15, hingga 17 tahun,” tutur Agung Firman Sampoerna.

PBSI akan terus memantau melalui sistem database, sehingga data mereka sudah ada ketika mereka masuk jalur profesional.

"Ini pembinaan awal, tetapi kita akan lihat komitmen mereka apakah memilih bulu tangkis untuk menyalurkan bakat saja atau ingin menjadi profesi," tutur Agung Firman Sampoerna.

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali memberikan apresiasi terhadap Piala Presiden 2022 ini.

Zainudin Amali memberikan apresiasi luar biasa karena bulu tangkis merupakan cabor unggulan dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

"Kami akan pantau dan monitor terus, apa yang dilakukan PP PBSI,” kata Zainudin Amali.

Piala Presiden adalah kejuaraan untuk atlet di kelompok umur, bukan yang senior.

“Kami berharap akan lahir talenta yang dapat menggantikan seniornya di Cipayung," ujar Zainudin. (Leni Wandira)



Komentar
Banner
Banner