bakabar.com, JAKARTA – Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie mengutuk kasus penyerangan penusukan terhadap Ulama Syekh Ali Jaber saat mengisi acara di Masjid Falahudin, Sukawaja, Tanjung Karang Barat, Bandarlampung, Minggu (13/9) sore, merupakan orang yang terlatih.
Jimly Asshiddiqie melalui akun twitternya @JimlyAS, menyatakan atas nama Ketua Umum ICMI dirinya mengutuk penusukan dengan senjata tajam untuk tujuan pembunuhan terencana & teror terbuka kepada Syeikh Ali Jaber, ulama yang sedang tabliqh di depan umum. “Mohon polisi @ jasa segera proses hukum yang bersangkutan ke pengadilan dengan tuntutan sanksi paling maksimal, mati,” ujarnya.
‘A.n. Ketua Umum ICMI, saya mengutuk penusukan dg snjata tajam utk tujuan pmbunuhan trencana& teror trbuka kpd Syeikh Ali Jaber, ulama yg sdg tabligh di depan umum. Mhn polisi & jasa segera proses hukum ybs ke pngadilan dg tuntutan sangsi paling maksimal, mati.” tulis Jimly @JimlyAS.
“Sy sarankan polisi & jaksa cepat saja memproses penuntutannya, karena tertngkap tngan, segala bktinya sdh cukup utk dituntut delik pembunuhan berencana & terorisme dg sangsi maksimal saja, bila perlu pidana mati, soal penilaian biar hakim yg memutus,” tulis mantan Ketua MK lewat akun @JimlyAS.
Pendakwah Syekh Moh Ali Jaber diserang dengan senjata tajam oleh seorang pemuda saat mengisi kajian di Masjid Falahuddin, Tamin, Tanjungkarang, Pusat, Bandarlampung, Minggu (13/9) sore.
Ulama Syekh Ali Jaber mengalami luka pada bagian atas tangan kanannya.
Baca Juga : Penusukan Syekh Ali Jaber di Lampung, Kemenag Kalsel Imbau Ulama Waspada Saat Berdakwah
Baca Juga : Syekh Ali Jaber Sebut Pelaku Penusuk Dirinya Orang yang Terlatih
Baca Juga : Ulama Syekh Ali Jaber Ditusuk di Lampung, Ustadz Abdul Somad Doakan Ini, HNW Minta Polisi Usut Tuntas
Dikutip dari twitter @stevaniehuangg, pemuda berbaju biru dan bercelana biru yang diduga pelaku penyerangan berhasil dibekuk jemaah. Tangannya langsung diikat.
Terduga pelaku langsung diinterogas dan sempat jadi bulan-bulanan kemarahan jemaah.
Sebagian berusaha menenangkan jemaah yang marah kepada pelaku.
Akun @stevaniehuangg juga menulis, Ini orang yang telah menusuk Syech Ali Jaber, sudah langsung ketangkap.
Sementara itu, dilansir @republikaonline dari Tv One, Syekh Ali Jaber mengatakan peristiwa berawal saat dirinya baru saja meminta seorang anak untuk maju ke atas panggung.
“Acara baru awal, saya panggil anak 9 tahun untuk tes bacaannya karena itu acara wisuda hafalan Al Quran, ketika selesai keluarga minta foto. Saat itu, ada seseorang pemuda lari ke atas panggung,” ujarnya.
Syekh Ali Jaber sempat dibawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pengobatan.
“Alhamdulillah sudah membaik, sudah dijahit cukup dalam hampir surang lebih 10 jahitan di tangan bagian kanan atas,” ujarnya.
Kapolsek Tanjungkarang Barat AKP Dvid Jacson menyatakan, pelaku sudah diamankan polisi, dan sedang menjalani pemeriksaa. “Pelaku sudah diamankan petugas,” katanya.
Pelaku Terlatih
Syekh Ali Jaber menyebut bahwa pelaku yang berusaha menusuknya saat mengisi acara di Masjid Falahudin, Sukawaja, Tanjung Karang Barat, Bandarlampung, Minggu (13/9) sore, merupakan orang yang terlatih.
“Saya masih tidak terima pelaku ini bila dianggap gila,” kata Syekh Ali Jaber saat memberikan keterangan kepada media, di Bandarlampung, Senin (14/9).
Menurut Syekh, saat berhadapan langsung dengan pelaku yang bersangkutan mencoba menusuknya dibagikan vital namun karena ada sedikit gerakan darinya pisau tersebut menuju ke lengan atas kanannya atau bahu.
“Reaksi pelaku saat berhadapan dengan saya dia coba tusuk kemudian karena gagal menusuk di bagian yang dinginkan pisau yang menancap di tangan ini coba ditariknya dengan kekuatan dan keberanian namun patah saat ada gerakan memutar dari saya. Melihat itu mohon maaf ini bukan seperti orang gila dia sangat berani bahkan terlatih,” jelasnya.
Ia mengatakan karena yang bersangkutan ini terlatih pasti ada dalang atau orang di belakangnya yang menyuruh Wallahuallam Bisawab (hanya Allah Yang Maha Tahu).
“Saya harap hukum dapat berjalan dan serta aparat keamanan dapat berlaku amanah, dan jujur karena kepercayaan kami kepada mereka sangat besar,” kata dia.
Ia mengatakan bahwa semua ini dilakukan bukan demi kepentingan pribadinya, tapi untuk para ulama agar ke depan mereka tidak menjadi sasaran orang yang ingin menghabiskan Agama Islam dengan mengincar para kiyai.
editor : el achmad