bakabar.com, MUARA TEWEH - Ketua DPD Partai Golkar Barito Utara, Sri Neni Trianawati, akhirnya angkat bicara soal rencana Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap Drs. H. Asran, kader partainya yang divonis bersalah oleh Pengadilan Tipikor Palangkaraya.
Asran dinyatakan bersalah dalam perkara korupsi dengan nomor 34/Pid.Sus-TPK/2025/PN Plk dan telah menerima putusan pada 30 Oktober 2025.
Sempat disebut bungkam dalam pemberitaan sebelumnya, Sri Neni menegaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam dan tetap menghormati proses hukum.
“Kami berpedoman pada mekanisme organisasi Partai Golkar. Soal status keanggotaan dan langkah politik selanjutnya, kami menunggu arahan resmi dari DPP,” ujar Sri Neni dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi bakabar.com, Sabtu (1/11/2025).
Ia menambahkan, saat ini DPD Partai Golkar Barito Utara masih menunggu salinan resmi putusan pengadilan, yang nantinya akan dikoordinasikan dengan DPP.
“Posisi Pak Asran di DPRD Barito Utara akan diproses sesuai aturan partai dan ketentuan perundangan. Kami tidak akan mendahului sebelum ada surat resmi dan petunjuk DPP,” tegasnya.
Sri Neni menekankan Golkar Barut menjunjung tinggi integritas dan disiplin partai. Ia memastikan Golkar tetap menghormati putusan hukum tanpa intervensi kepentingan pribadi.
Lebih jauh, ia berharap kasus ini menjadi pembelajaran bagi seluruh kader agar lebih berhati-hati dalam menjalankan amanah publik.
“Kami ingin seluruh kader tetap fokus melayani masyarakat dan menjaga nama baik partai. Jadikan ini sebagai introspeksi agar tak terulang,” ucapnya.
Pernyataan ini sekaligus membantah tudingan dirinya bungkam soal proses PAW Asran.
“Saya waktu itu sedang dalam perjalanan,” tutup Sri Neni.
Baca Juga: Ketua DPD Golkar Barito Utara Bungkam Soal PAW Asran, Tersangka Korupsi
