Ketimpangan Digital

Ketimpangan Digital Jadi Penghambat UMKM Mikro

Peneliti Institute for Development of Economics and Finances (Indef), mengungkapkan ketimpangan digital menjadi penghambat UMKM Mikro

Featured-Image
Salah satu UMKM. Foto: apahabar.com/Thomas.

bakabar.com, JAKARTA – Peneliti Institute for Development of Economics and Finances (Indef), Nur Komaria mengungkapkan ketimpangan digital menjadi penghambat UMKM Mikro.

“Berdasarkan riset Indef pada 2019, salah satu dari penyebab ketimpangan digital adalah masalah infrastruktur,” ujar Komaria kepada bakabar.com, Jumat (4/11).

Menurutnya, infrastruktur di Indonesia masih belum merata.

Penyebaran pembangunan infrastruktur pendukung digitalisasi masih terpusat di Jawa.

Baca Juga: Partai Buruh Tuntut Kenaikan UMK 2023 Sebesar 13 Persen

Akibatnya, menghambat kemajuan UMKM terutama skala mikro di daerah lain.

Infrastruktur tersebut penting, karena digitalisasi sangat bergantung pada konektifitas internet.

Ketika konektifitas terganggu maka kegiatan usaha yang bergantung pada platform digital akan terhambat.

“Berikutnya adalah tingkat literasi digital yang masih rendah,” ucap Komaria.

Baca Juga: Literasi Digital Masih Rendah, CORE Indonesia: Jadi Penghambat Digitalisasi UMKM

UMKM harus memiliki pemahaman mengenai platform digital.

Untuk itu, tingkat literasi digital, sangat menentukan sejauh mana pemahaman UMKM dalam menggunakan platform tersebut.

Pemahaman terkait penggunaan platform e-commerce, ilmu-ilmu yang membuat produknya diminati oleh pembeli dan pengetahuan lainnya.

“Selain ketimpangan digital, UMKM terutama mikro, dikenal tidak konsisten dalam menentukan produk yang dijual,” kata Komaria.

UMKM sering tidak konsisten dalam menjual barang.

Baca Juga: Menteri Teten Sebut 20,5 Juta UMKM Sudah Masuk ke Ekosistem Digital

Pelaku usaha mikro sering berganti-ganti produk, mengikuti tren barang yang sedang laku.

Hal itu membuat UMKM mikro, tidak memiliki pendapatan yang konsisten, karena menjual barang bergantung pada tren.

Menurut Komaria, pemilik UMKM masih harus mendapat  pendampingan dari pemerintah.

"Untuk mendorong mereka naik kelas,” ungkap Komaria.

Editor


Komentar
Banner
Banner