bakabar.com, BANDUNG - Kepala Bulog Divre Jawa Barat Attar Rizal memastikan stok beras di Jawa Barat dalam kondisi aman sampai akhir tahun. Saat ini, stok yang dimiliki Jawa Barat tertinggi di Indonesia, mengalahkan Sulawesi Selatan.
"Ini pertama kalinya kita berada di urutan pertama dengan 204 ribu ton beras," ucap Attar di lokasi Operasi Pasar Murah, Kota Bandung, Selasa (19/9).
Dengan stok sebanyak itu, Bulog Divre Jawa Barat meminta masyarakat untuk tidak panic buying. "Jangan panic buying, semua bisa kebagian. Ada 135 pasar se-Jawa Barat yang kita backup juga," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah mengungkapkan harga beras masih tinggi karena diakibatkan faktorcuaca.
Baca Juga: Ribuan Masyarakat Tidar Utara Magelang Terima Bantuan Cadangan Beras
"El Nino membuat sistem irigasi kering, mengakibatkan gagal panen dan tidak optimal. Lalu, ada kenaikan harga gabah kering giling dan gabah kering panen di daerah produsen," tuturnya.
Menurut Elly, sebagian besar wilayah di Indonesia mengalami kenaikan harga beras. Dari 90 titik pantau kota di Indonesia, 86 kota mengalami kenaikan harga beras.
"Hanya 4 kota yang tidak mengalami kenaikan," terangnya.
Baca Juga: Tinjau Gudang Bulog di Dramaga Bogor, Jokowi: Stok Beras 1,6 Juta Ton
Sejauh ini, Disdagin Kota Bandung terus membantu menekan kenaikan harga bahan pokok. Caranya dengan menyelenggarakan pasar murah di 30 kecamatan yang menjual berbagai komoditas pokok lainnya.
Dengan demikian, Elly menjamin, stok beras di Kota Bandung akan tetap aman sampai akhir tahun menjelang hari besar keagamaan.
"Sampai akhir tahun bisa dipastikan stok beras aman sebanyak 13.000 ton. Terpantau sebagian besar komoditas lain juga mengalami penurunan harga. Misalnya seperti telur yang sudah menurun dari Rp30.000 menjadi Rp26.000/kg," jelas Elly.