bakabar.com, JAKARTA - Salah seorang warga Dusun Junjungan, Prayitno mengaku sempat mendengar suara ledakan saat menjalan salat tarawih di masjid. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 WIB, Minggu (27/3).
"Suara ledakannya keras sekali. Habis tarawih pulang, tahu-tahu rumah sudah hancur," ujarnya di lokasi tempat kejadian perkara, Minggu (27/3).
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang batu itu menyebut pada saat ledakan maut itu terjadi, istri Priyono yakni Suprihatin berada di rumah.
"Istri saya (Nurhayah) luka di kepala dibawa ke rumah sakit Magelang (RSUD Tidar)," ungkapnya.
Baca Juga: Hasil Puslabfor Bahan Petasan di Magelang: Berjenis Ledakan Rendah
Istrinya terluka di bagian kepala karena tertimpa reruntuhan bangunan.
"Sudah pulang, 10 jahitan," imbuhnya.
Warga lainnya, Nur Hidayah (33), mengatakan ia mendengar suara ledakan keras sekali. Setelah itu keluar asap, kondisi gelap dan bau.
"Suara ledakan dor keras sekali. Setelah itu ada asap, gelap dan berbau. Ya (gelap) sekitar 10 menitan," kata Nur.
Baca Juga: Ledakan Maut di Kaliangkrik Magelang: Potongan Kaki Korban Tewas Belum Ditemukan
Diberitakan sebelumnya, ledakan bubuk mercon di Dusun Junjungan, Desa Junjungan, Desa Giriwarno, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang yang terjadi pada Minggu (27/3) malam.
Akibat dari ledakan petasan tersebut 1 korban dinyatakan tewas, 3 korban luka-luka dan 5 rumah rusak berat, dan 6 rumah lainnya mengalami rusak ringan.