bakabar.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan keinginan Jerman untuk memfasilitasi agar kerja sama komprehensif ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa atau EU-CEPA dapat mencapai kesepakatan.
"Kita menggunakan pendekatan pragmatis antarkedua negara dan tentunya Jerman akan bersikap yang sama ke arah sana. Jadi, Jerman ingin memfasilitasi Indonesia agar EU-CEPA ini bisa segera diputuskan," katanya saat ditemui di Hannover, Jerman, dikutip Senin (17/4).
Airlangga menyampaikan hal tersebut usai menggelar pertemuan bilateral dengan Jerman menjelang peresmian pameran teknologi terbesar dunia Hannover Messe, yang mana Indonesia menjadi official partner country.
Menurut dia, Jerman mendorong Indonesia agar menggunakan pendekatan lebih pragmatis, yang mana juga harus mempertimbangkan kepentingan daripada petani Indonesia.
Baca Juga: Aturan Ketat Produk Sawit Uni Eropa, Indonesia-Malaysia Sepakat Tingkatkan Kerja Sama
"Pendekatan dari Jerman juga harus pragmatis terhadap konstituen. Karena kan tentu petani dari kakao, kopi, sawit itu harus jadi pertimbangan mereka, sama seperti kita mempertimbangkan petani di negara-negara Eropa," ujarnya.
Menurut Airlangga, terdapat beberapa hal yang membuat perundingan EU-CEPA belum juga mencapai kesepakatan, di antaranya soal beberapa kebijakan yang diambil Pemerintah Indonesia.
"Ya, kita ada beberapa hal. Tentu, mereka selalu berbicara tentang kebijakan kita, terkait dengan local content. Namun, kita tahu tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) atau local content itu sudah dilakukan, beberapa negara sudah melakukan terutama dalam menangani inflasi," katanya.
Kemudian, terkait pengadaan barang dan jasa pemerintah, Airlangga mengatakan Indonesia telah mempersiapkan pembelian pemerintah secara lebih terbuka.
Baca Juga: Hubungan Ekonomi RI-Jerman dan RI-UE, Jokowi Tekankan Soal Kesetaraan
"Jadi artinya, kalau mereka mau minat ya silahkan," tukasnya.
Hal lain yakni terkait dengan peran badan usaha milik negara (BUMN), Airlangga menyampaikan bahwa kebijakan untuk melakukan pembangunan di Indonesia terbuka bagi siapa saja.
"Kita sampaikan bahwa itu sebetulnya level playing field. Open untuk siapapun untuk melakukan pembangunan di Indonesia," ujarnya.
Baca Juga: Hannover Messe 2023, Presiden: Indonesia Terbuka untuk Berkolaborasi
Saat ditanya kemungkinan Indonesia menjalin free trade agreement (FTA) atau preferential trade agreement (PTA), Airlangga mengatakan hal tersebut tidak akan dilakukan, sehingga akan terus mengupayakan EU-CEPA yang sudah masuk 14 kali putaran.
"Tidak bisa, kan perundingan sudah 14 ronde," tandasnya.