Tak Berkategori

Kerja Sama dengan Steven Spielberg, Hillary Clinton Kembangkan Naskah Serial Drama The Woman’s Hour

apahabar.com, JAKARTA – Politikus Amerika Serikat Hillary Clinton terlibat pengembangan naskah serial drama The Woman’s Haour…

Featured-Image
Politikus Amerika Serikat, Hillary Clinton. Foto-Reuters

bakabar.com, JAKARTA – Politikus Amerika Serikat Hillary Clinton terlibat pengembangan naskah serial drama The Woman’s Haour dengan Steven Spielberg.

Drama The Woman’s Haour diangkat dari sebuah buku Elaine Weiss “The Woman’s Hour: The Great Fight to Win the Vote”. Serial drama itu akan diangkat ke layar kaca.

Dilansir Variety, Sabtu (3/10), Hillary Clinton, yang merupakan mantan Menteri Luar Negeri AS itu selain bekerja bersama dengan sineas legendaris Steven Spielberg juga melibatkan Amblin Television dan Warner Bros Television.

Musim pertama drama ini akan membahas pertarungan hak pilih untuk meratifikasi Amandemen ke-19, yang memberi perempuan hak untuk memilih.

Setiap musim dari drama ini akan menyoroti mereka yang telah mengubah sejarah dan yang pengaruhnya bergema hingga saat ini.

Agustus 2020 menandai peringatan 100 tahun ratifikasi Amandemen ke-19.

Clinton akan menjadi produser eksekutif serial ini, bersama dengan produser eksekutif “Halt and Catch Fire” Angelina Burnett bertindak sebagai penulis, showrunner dan produser eksekutif.

Burnett sebelumnya bekerja di Amblin Television “The American” dan telah memegang peran produksi dan penulisan untuk “Genius”, “Hannibal”, dan “Boss.”

Dia juga telah berorganisasi sejak menjadi sukarelawan dan dipekerjakan untuk menjalankan program Negara Bagian Perbatasan Nevada tahun 2008.

Amblin Television memiliki hak atas buku tersebut pada tahun 2018 setelah Clinton membawa proyek tersebut ke Spielberg, ketua Amblin Television.

Buku itu pertama kali menjadi perhatian Clinton setelah sang penulis buku, Weiss, berusaha keras untuk menyampaikan novelnya kepada Clinton.

Buku itu juga mencatat kesejajaran antara gerakan hak pilih perempuan, serta pemilihan presiden 2016 antara Clinton dan Donald Trump.(Ant)

Editor: Aprianoor

Komentar
Banner
Banner