bakabar.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengungkap jika dirinya kerap menjadi bahan perundungan atau bully ketika pemilu.
Sebabnya, mantan Presiden ke-5 ini menunjuk pengacara untuk melawan pihak pihak yang membully dirinya.
“Jangan macam-macam. Jangan saya dibully. kalau kali ini, kalau dalam kampanye ini saya dibully, Saya sudah punya loh yang namanya pengacara-pengacara,” kata Megawati di pidato politik HUT PDIP ke-51, Rabu (10/1).
Baca Juga: Ma'ruf Amin Acungkan Tiga Jari Bersama Megawati Soekarnoputri
Megawati mengatakan tak pernah persoalkan jika kerap dibully. Namun, ia menegaskan untuk tidak kembali melakukan perundungan ketika masuk di tahun pemilu.
“Saya tepat janji loh, waktu sebelumnya saya mau di-bully mau apa, terserah tapi saya pernah bikin, 'Jangan saya di-bully ketika pemilu'. saya bukan nakutin itu kata kebenaran saya,” tandasnya.
Sebelumnya,Megawati Soekarnoputri melempar sentilan dalam HUT PDI Perjuangan ke-51. Soal pemimpin yang mabuk kekuasaan politik.
Baca Juga: Megawati Nyeloteh Pemimpin Mabuk Kekuasaan di HUT PDI Perjuangan
"Apalagi kalau pemimpinnya sengaja dengan yang namanya akal itu juga memecah belah. Karena apa? Karena mabok kekuasaan," kata Mantan Presiden Indonesia ke-5 itu, Rabu (10/1).
Mulanya Ketum PDIP itu membuat pernyataan. Bahwa banyak penjajah yang pernah singgah di Indonesia. Mengajarkan ajaran divide et impera. Alias politik pecah belah.